SAMARINDA. Generaai Milenial atau Gen Z saat ini pasti sudah tak asing dengan internet. Bahkan, anak balita pun sudah mampu memanfaatkan internet meski hanya sekedar membuka platform youtube di gadgetnya.
Melihat hal itu, tentunya harus ada kebijakan tersendiri untuk menggunakan internet dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dibahas falam seminar yang digelar oleh Bisnis Indonesia dalam tema Jelajah Sinyal dan Festival Literasi Digital, di Universitas Mulawarman (Unmul) pada Kamis (23/11) kemarin.
Dalam agenda itu, Staf Khusus Unmul Irman Irawan menyebut, terkait generasi milenial, yang menurutnya penting untuk memperhatikan literasi digital.
Tentunya dalam membantu masyarakat menggunakan internet dengan bijaksana. Selain itu, dia menyebutkan penting untuk terus menyiapkan infrastruktur digital yang optimal di kampus.
“Mahasiswa dituntut untuk menggunakan media sosial dengan bijak karena, banyak kasus menunjukkan bahwa generasi milenial belum sepenuhnya mampu memanfaatkan media sosial secara baik,” ucapnya pada awak media.
Ia pun mengajak bersama-sama untuk mendukung acara ini dan menjadi pelopor dalam penggunaan komunikasi.
“Mahasiswa sangat perlu mendapatkan informasi tentang bagaimana memanfaatkan IT sebagai sarana bisnis masa depan dan media pembelajaran dalam kehidupan,” jelasnya.
Di kesempatan yang sama dalam diskusi, Sekretaris Badan Riset Daerah (BRIDA) Kaltim Charmarijaty menegaskan bahwa pengaruh ekosistem digital pada generasi muda sangat signifikan.
Ia mengatakan generasi muda wajib mempersiapkan diri menghadapi perubahan.
“Penting bagi kita untuk menciptakan sinyal positif yang mendorong penggunaan media sosial secara kreatif dan bertanggung jawab, ” tegasnya.
Literasi digital diharapkan bisa mendorong generasi muda menjadi agen perubahan yang dapat meningkatkan ekonomi daerah, terutama di daerah tertinggal seperti daerah 3T yang ada di Kalimantan.
Dilanjutkannya, bahwa Presiden telah menekankan pentingnya persiapan talenta digital dalam transformasi ekonomi.
Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika menunjukkan bahwa Kaltim memiliki indeks literasi digital 3,62 dari skala 1-5, dan meraih peringkat ke-4 secara nasional dalam indeks Masyarakat Digital.
“Transformasi digital akan memengaruhi banyak sektor, termasuk perdagangan, pariwisata, pelayanan publik, dan UMKM,” sebutnya.
Selain itu juga menjadi tantangan bagi generasi muda Kaltim untuk lebih siap dan kompetitif dalam menghadapi Pembangunan IKN.
Upaya bersama dengan pemerintah daerah dan mitra strategis untuk meningkatkan akses telekomunikasi dan mengurangi daerah-daerah yang belum terjangkau menjadi penting.
“Pemuda Kaltim harus mampu mewujudkan generasi emas pada tahun 2045, yang mana literasi digital menjadi kunci keberhasilan,” pungkasnya.
