BerandaKesehatanKemarau Picu Meningkatnya ISPA...

Kemarau Picu Meningkatnya ISPA Dan Diare Di Kabupaten Banjar

Terbaru

Musim kemarau yang disertai kabut asap terakhir ini berdampak pada kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan Diare di Kabupaten Banjar. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar mulai Januari hingga awal September 2019, sudah ada 1.543 penderita ISPA baik itu dewasa maupun anak-anak.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar Ikhwansyah mengatakan bahwa Kasus ISPA di Kabupaten Banjar saat ini tertinggi ada di Kecamatan Sungai Tabuk.

Penderita ISPA terbanyak ada di Wilayah Kecamatan Sungai Tabuk yakni 263 Kasus dan terendah di Kecamatan Aluh-Aluh 74 orang,

~Ikhwansyah 

Meski secara umum kabut asap saat ini belum berdampak signifikan terhadap kesehatan masyarakat Kabupaten Banjar, Namun Ikhwansyah menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan upaya pencegahan guna meminimalisasi dampak kabut asap tersebut.

“Kami telah mendistribusikan masker ke seluruh Puskesmas yang ada di 20 kecamatan se Kabupaten Banjar dan telah dibagikan ke Masyarakat, selain itu stok masker yang ada juga masih banyak’’ tegasnya

Screenshot 69
Kadinkes Banjar- Ikhwansyah

Ikhwansyah juga menyarankan kepada masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar rumah pada saat kabut asap, kalau pun harus bepergian harus menggunakan masker.

“ Jika tak memiliki masker dapat menggunakan sapu tangan yang dibasahi terlebih dahulu, ” himbaunya.

Screenshot 68
Direktur RSUD Ratu Zalecha- Taufiq Norman Hidayat

Sementara itu, Kasus Diare yang ada di RSUD Ratu Zalecha Martapura mulai Juli 2019 hingga saat ini juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Jika sebelumnya, pada Juni lalu diare hanya ada 17 kasus, bulan berikutnya naik melebihi 100 persen yaitu di angka 38 kasus, dan selanjutnya pada Agustus menjadi 56 kasus, dan hingga september ini rata-rata dalam seharinya ada belasan pasien yang dinominasi Balita terpaksa di rawat inap.

WhatsApp Image 2019 09 15 at 15.02.50
Data Dari Ruang Rawat Anak RSUD Ratu Zalecha

Menurut Direktur RSUD Ratu Zalecha, Taufiq Norman Hidayat’ mewabahnya penyakit diare di Kabupaten Banjar diduga akibat buruknya kualitas air dan udara di musim kemarau saat ini.

“Musim kemarau ini masyarakat mulai kesulitan air bersih terlebih yg belum terdistribusi PDAM, selain itu kekeringan yang menimbulkan debu beterbangan juga rentan mengandung kuman penyakit,” ujarnya.

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka