Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar, HM Rofiqi menyoroti perihal Proyek Revitalisasi Kawasan Sekumpul yang terkesan amburadul.
Pasalnya ungkapan itu menyusul kondisi Proyek Revitalisasi Kawasan Sekumpul yang kini notabenenya dalam masa pemeliharaan oleh kontraktor itu tidak kunjung dilakukan perbaikan atau pemeliharaan, lantaran pada beberapa bagiannya didapati mengalami kerusakan.
Rofiqi menyayangkan karena pihak kontraktor yang tidak kunjung bergerak untuk melakukan perawatan maupun perbaikan yang mana masih dalam masa pemeliharaan pihak kontraktor.
“Dari awal hal seperti ini yang harus dihindari. Kontraktor-kontraktor nakal seperti ini kalau kita lihat pekerjaannya itu “kaya Bala” (Celaka),” ujarnya.
Kedepan Rofiqi berharap dengan adanya kejadian ini, pengawasan terhadap Proyek Revitalisasi Kawasan Sekumpul jangan sampai melemah.
Sementara itu, Kepala Bagian Administrasi Pembangunan (Adpem) Sekretariat Daerah (Setda) Pemerintah Kabupaten Banjar, Khairullah menyatakan jika pihaknya membina hubungan yang baik dengan pihak balai sehingga membuat pihaknya turut dilibatkan dalam proyek revitalisasi kawasan sekumpul.
“Kita dilibatkan seperti halnya fasilitasi dengan warga, ekspose desain pembangunan, karena Pemerintah Pusat tidak mungkin bekerja sendiri tanpa melibatkan Pemerintah Daerah,” katanya.
Namun, disisi lain Khairullah mengaku pihaknya tidak tahu menahu terkait RAB proyek tersebut.
“Semua pengadaannya murni oleh Pemerintah Pusat yakni Direktorat Jenderal Cipta Karya, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Selatan. Karena baik Perencanaan dan Pelaksanaan hingga konsultan pengawasan proyeknya ditunjuk langsung oleh mereka,” tutupnya.
Diketahui, Proyek Nasional milik Direktorat Jenderal Cipta Karya, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Selatan ini memiliki nilai pagu Rp. 30.591.049.490 atau 30,5 Miliar yang mana menggunakan anggaran APBN 2021, dengan masa pengerjaan 240 hari kalender, yang pengerjaannya dilaksanakan oleh PT. Cahaya Sriwijaya Abadi.
