Banua Koi Club kembali menggelar Banjarbaru Festival Young Koi Show 2022, event ini dilaksanakan di Aula Jeddah Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin, Banjarbaru, Sabtu (5/11/2022).
Pada event kali ini, sebanyak 804 ekor ikan Koi, terdaftar mengikuti kontes show ini dari berbagai wilayah regional Kalimantan.
Ketua Umum Banua Koi Club, Andre Hadiwijaya mengatakan, peserta yang mengikuti kontes ikan koi ini ada yang berasal dari Banjarbaru, Banjarmasin, Martapura, Balangan, Barabai, Tanah Laut, Kotabaru, Palangkaraya, hingga Kalimantan Timur.Â
“Kontes Koi kali ini masih lingkup regional, bulan Maret 2023 mendatang insyaallah kami menggelar tingkat nasional di Banjarmasin,” ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan, mengenai sistem penilaian kontes ikan Koi ini berdasar ukuran dan kelas masing-masing, dari kelas tersebut nanti dinilai ketajaman warna, postur ikan, hingga keindahan motif ikan.
“Setiap kelas jenis ikan berbeda-beda. Saat ini ada lima kelas dipertandingkan yaitu kelas Kusanke, Melati, Anggrek, Cempaka dan Kamboja. Nantinya akan melahirkan satu champion di masing kelas yang berbeda,” jelasnya.
Tak hanya itu, Andre juga mengatakan Koi ini memiliki range harga yang berbeda sesuai kualitas ikan.
“Semakin bagus sisi keindahannya apalagi ikan Koi tersebut kerap menyabet gelar champion maka range harga meningkat juga. Mulai dari puluhan ribu, ratusan bahkan hingga jutaan rupiah. Tergantung kualitas si ikan Koi tersebut,” bebernya.
Perihal animo masyarakat, Andre mengatakan setiap tahun kian meningkat. Dengan begitu ia berharap Kalimantan Selatan dapat menjadi produsen Ikan Koi sehingga memberikan dampak positif terhadap perekonomian.
“Bisa menjadi produsen ikan Koi. Agar Kalsel bisa berproduksi dan dikirim ke luar daerah,” ucapnya.Â
Sementara itu Aditya, peserta asal Banjarbaru mengatakan dirinya sudah 12 tahun bergelut di dunia per- Koi an. Setiap event show di Kalsel, Adit bilang ia tak pernah ketinggalan meramaikannya.
“Hari ini saya menurunkan 3 koi. Koi Hutsuri ukuran 65 cm, Sanke ukuran 60 cm dan Showa ukuran 60 cm,” jelasnya.
Dari segi persiapan, Adit bilang ia mengkarantina Ikan Koi nya secara khusus terpisah dan dipuasakan kurang lebih 5 hari menjelang hari show. Untuk makanan ikan Koi pun Adit mengatakan mix krut, body save pol, dan color lokal.
“Kebetulan ada beberapa ikan yang pernah masuk champion. Satu grand champion ada Utsuri kelas D, Shiro utsuri kelas C,” tuturnya.
Dengan begitu ia berharap pada dunia koi di Kalsel, peminat tambah banyak. Karena berbicara Koi sangat luas mulai dari manajemen air, ngerawat, dan lainnya.
“Koi itu warnanya berwarna indah, dimana dengan warna tersebut sebagian orang sebagai bentuk penghilang stres,” pungkasnya.
