SAMARINDA. Program Beasiswa Kalltim Tuntas (BKT) tahun 2024 ini kembali dibuka bagi para pelajar dan mahasiswa yang berstatus warga Kaltim.
Pendaftaran secara resmi dimulai pada awal Maret ini melalui kanal https://beasiswa.kaltimprov.go.id. Dimana Pemprov Kaltim menyebut telah menganggarkan dana Rp 200 miliar yang bersumber dari dana APBD Murni 2024.
Kepala Badan Pengelola BKT, Iman Hidayat menyebut, program beasiswa ini merupakan salah satu bentuk komitmen Pemprov Kaltim untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Tentunya program ini diharap bermanfaat bagi masyarakat Kaltim, khususnya mereka yang memiliki potensi dan motivasi tinggi untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi.
Iman pun mengingatkan, sebelum mendaftar, pendaftar diharuskan untuk mempelajari syarat dan ketentuan yang terdapat dalam petunjuk teknis (juknis) yang telah disiapkan oleh BP-BKT.
“Juknis sudah kami publikasikan di situs resmi. Kami harap calon pendaftar bisa membaca dan memahami juknis ini dengan baik, agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan administrasi saat mendaftar,” ucapnya.
Adapun juknis berisi informasi mengenai kategori dan jenis beasiswa yang ditawarkan, besaran bantuan yang diberikan, kriteria dan persyaratan penerima beasiswa. Serta ada mekanisme pendaftaran, seleksi, dan penyaluran beasiswa, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan program itu pada 2024.
“Ada beberapa perubahan yang kami lakukan pada juknis ini, terutama terkait dengan penyesuaian nilai dan besaran uang kuliah tunggal (UKT) untuk mahasiswa.
Oleh karena itu, kami mohon masukan dan tanggapan dari berbagai pihak untuk memperbaiki juknis ini sebelum kami terbitkan,” bebernya.
Iman mengungkapkan jadwal pendaftaran program beasiswa pada kategori siswa dibuka mulai 5 Maret hingga 15 April melalui sekolah masing-masing.
Mahasiswa dibuka mulai dibuka 20 Maret sampai 30 April yang pendaftarannya dilakukan secara mandiri di situs website resmi yang ada.
Seleksi penerima beasiswa akan dilakukan berdasarkan prestasi akademik dan non-akademik dan mempertimbangkan akreditasi sekolah atau perguruan tinggi yang bersangkutan.
“Kami belum bisa memastikan berapa banyak siswa dan mahasiswa yang akan mendapatkan beasiswa tahun ini, karena itu tergantung dari hasil seleksi dan alokasi anggaran,” bebernya.
Kepada calon pendaftar juga diminta berhati-hati agar tidak mudah percaya dengan pihak-pihak yang menjanjikan bantuan mendapatkan beasiswa ini, karena proses transparan dan akuntabel. “Kita berharap, agar penjaringan ini dapat dilakukan tanpa kendala apapun,” tutupnya.
