BerandaHabar BanjarbaruRifqinizamy Ajak Generasi Muda...

Rifqinizamy Ajak Generasi Muda Gerakan Lokomotif Perubahan

Terbaru

Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Muhammad Rifqinizamy Karsayuda mengajak kaum muda untuk bersama-sama dalam menggerakkan lokomotif guna merubah arus perpolitikan yang saat ini cenderung ke arah politik pragmatisme.

Hal tersebut menurutnya di samping untuk regenerasi politik agar menuju arah yang lebih baik, juga untuk menciptakan kesempatan bagi orang-orang baik yang berkompeten dalam ranah politik sehingga tidak ada sekat untuk berkiprah didunia politik, seperti halnya tuntutan finansial sebagai syarat utamanya.

“Apakah kita ingin arus politik kita seperti ini seterusnya? Politik Pragmatisme hanya akan melahirkan politikus-politikus yang merugikan bangsa dan negara terlebih rakyat itu sendiri,” ungkap Politikus Muda PDIP ini saat gelaran sosialisasi pendidikan pemilih pemilu tahun 2024 di salah satu cafe di Kota Banjarbaru pada Senin (05/12/2022) pagi.

IMG 20221205 11471068
Anggota Komisi II DPR RI M Rifqinizamy Karsayuda.(Foto:ASPemil)

Karena menurut pemuda yang baru-baru ini juga terpilih sebagai presidium nasional KAHMI itu menyebut jika mayoritas pemilih saat ini terpengaruh untuk berpartisipasi dalam pemilu lantaran dorongan Money Politic atau Politik Uang.

“Seperti kita sadari bersama makin kesini politik uang semakin sulit untuk dibendung, karena itu harus ada perlawanan secara kultural yang harus dilakukan bersama-sama,” katanya.

Rifqinizamy juga menyatakan jika pemilu saat ini condong ke arah disintegrasi (Red- Tidak bersatu padu dan menghilangnya keutuhan atau kerukunan) terhadap anak bangsa.

“Sehingga disini kita harus menyadari jika pemilu tidak hanya sekedar kampanye, soal mencoblos dan soal siapa yang terpilih, akan tetapi bagaimana hal itu dapat melahirkan kepemimpinan baru yang lebih baik dan peradaban serta demokrasi yang baik pula,” tegasnya. 

Disampaikannya pula, menurut beberapa lembaga survei jelang pilpres dan pileg tahun 2019 lalu, 72% masyarakat memilih lantaran dorongan politik uang.

“Itu yang harus sama-sama kita rubah, bayangkan jika terus-menerus demikian, maka itu akan membuat jatuhnya nilai demokrasi di negara ini, terlebih akan berdampak terhadap orang-orang baik di luar sana yang akan minder jika ingin masuk ke dunia politik,” bebernya.

Sementara itu, Edi Eriansyah anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Selatan (Prov Kalsel) menambahkan jika merupakan tugas dan tanggung jawab pihaknya dalam membangun kesadaran partisipatif dalam pemilu utamanya pemilih pemula.

“Pemilih muda mendominasi daftar pemilih di pemilu mendatang, dimana generasi Z dan Milenial akan menentukan arah Indonesia kedepan. Untuk itu kita perlu menggelar sosialisasi selain untuk menekan bahaya pelanggaran pemilu yang rawan terjadi khususnya pada pemilih pemula contohnya bahaya Politik uang, juga meningkatkan kesadaran partisipasi masyarakat pada umumnya, terlebih pemilih pemula yang didominasi kaum muda ini bahwa pentingnya berperan dalam pesta demokrasi,” tutupnya.

Dalam kesempatan itu juga turut dihadirkan perwakilan dari media massa yang mana menerangkan keterlibatan pers dalam pesta demokrasi.

Sayyid Maulana Ahmad Direktur Perusahaan Media Online teras7.com mengatakan, pentingnya peran media dalam menyajika fakta-fakta yang aktual dan berimbang saat menjelang maupun berlangsungnya Pemilu serentak 2024 mendatang.

Menurutnya media sebagai instrumen berdemokrasi dalam menyampaikan pesan kepada pemerintah dan masyarakat tentu juga memiliki andil besar dalam melaksanakan pengawasan jalannya Pemilu.

Menurutnya, money politic saat Pemilu bukan lagi hanya sebatas cibiran, namun memang benar terjadi, akan tetapi masih banyak yang tidak berani berbicara ke publik.

“Kalau informasi terkait adanya money politic itu hal sudah sering kami terima dikalangan wartawan, namun masih banyak yang tidak benari menyampaikannya ke media, padahal kita memiliki kode etik untuk melindungi informasi narasumber,” ungkapnya.

Ia berharap, terutama kepada generasi muda untuk berani menyampaikan informasi yang melanggar Pemilu khusnya tindakan money politic, agar pengawasan bisa dijalankan bersama untuk mewujudkan demokrasi yang melahirkan pemimpin-pemimpin yang pantas.

“Jangan takut, kalau ada pelanggaran atau politik uang terjadi kita lihat, sampaikan kepada kawan-kawan media,” pungkasnya. 

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka