Penyesalan Belanda tersebut, dipertegas kembali oleh Raja Belanda yang datang pada tanggal 10 Maret 2020 silam.
Kedatangan Raja Willem-Alexander beserta Ratu Maxima disambut oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana di Istana Bogor.
Dikutip dari laman Setkab.go.id, Raja Willem menyampaikan bahwa 75 tahun yang lalu, pada tanggal 17 Augustus, Indonesia mengumumkan Proklamasi, dan menuntut tempatnya di antara negara-negara yang bebas dan merdeka.
”Pemerintah Belanda secara tegas telah mengakui hal ini, baik secara politik maupun secara moral, sejak 15 tahun yang lalu. Hari ini kami dengan penuh kehangatan mengucapkan selamat pada rakyat Indonesia pada saat perayaan 75 tahun kemerdekaan,” kata Raja Willem.
Pada saat bersamaan, Raja Willem menyampaikan bahwa sesuatu yang baik bila tetap menghadapi sejarah karena masa lalu tidak bisa dihapus, dan perlu diakui setiap generasi pada waktunya.
”Di tahun-tahun setelah diumumkannya Proklamasi, terjadi sebuah perpisahan yang menyakitkan dan mengakibatkan banyak korban jiwa. Selaras dengan pernyataan pemerintahan saya sebelumnya, saya ingin menyampaikan penyesalan saya dan permohonan maaf untuk kekerasan yang berlebihan dari pihak Belanda di tahun-tahun tersebut,” ujarnya.
Menurut Raja Willem, Ia melakukan hal ini dengan kesadaran penuh bahwa rasa sakit dan kesedihan keluarga-keluarga yang terdampak masih dirasakan sampai saat ini.
”Merupakan tanda yang sangat menjanjikan bahwa dua negara yang pernah berada di pihak yang berlawanan dapat menjalin hubungan yang semakin erat dan mengembangkan sebuah hubungan baru berdasarkan rasa hormat, saling percaya dan persahabatan. Ikatan di antara kita semakin erat dan beragam. Ini sungguh menggembirakan saya,” urai Raja Willem.
Ia pun mengetahui bahwa di Belanda banyak yang merasakan hal yang sama karena banyak orang di Belanda merasakan ikatan yang kuat dengan Indonesia.
Raja Willem juga menyampaikan rasa bahagia karena semakin banyak generasi muda Indonesia menunjukkan minat kepada negara Belanda yang terlihat dalam jumlah mahasiswa dan mahasiswi yang datang untuk belajar di Belanda.
”Terlebih, ini juga terlihat dalam jalinan kerja sama erat antara kedua negara kita dalam bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, pengelolaan air, perlindungan alam dan iklim. Di hari-hari mendatang, istri saya dan saya akan mengunjungi berbagai contoh kerja sama ini, di tiga pulau Indonesia. Ini sungguh kami nantikan,” imbuhnya.