BerandaPendidikanPerguruan Tinggi Negeri Ini...

Perguruan Tinggi Negeri Ini Miliki Sistem Studi Yang Flexibel

Terbaru

Taraf standar pendidikan yang terus meningkat dari tahun ke tahun mengharuskan kebanyakan masyarakat kini Kuliah sembari bekerja, hal ini merupakan suatu tren di masa sekarang, dimana bekerja merupakan suatu kewajiban, sedangkan kuliah merupakan tuntutan dari standar suatu pekerjaan untuk meningkatkan karir ke jenjang yang lebih tinggi.

Tingginya minat masyarakat dalam menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi namun terkendala dalam waktu dan jarak terkadang menjadi problema tersendiri di masa sekarang.

Salah satu program Pemerintah Republik Indonesia dalam mensiasati hal tersebut tersalur dalam pembentukan Universitas Terbuka yakni Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang menyelenggarakan pendidikan melalui sistem terbuka dan jarak jauh, sesuai dengan surat keputusan Presiden RI Nomor 41 Tahun 1984.

IMG 20200309 WA0014

Inilah yang ditawarkan oleh Universitas Terbuka (UT), salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang telah berdiri sejak tahun 1984.

Berbeda dengan PTN lain yang mengharuskan mahasiswanya untuk berkuliah dengan sistem tatap muka, UT menawarkan perkuliahan dengan sistem jarak jauh sehingga para mahasiswanya dapat belajar sendiri di rumah.

Bahkan UT menawarkan perkuliahan jarak jauh dengan sistem online, sehingga para mahasiswanya dapat berkuliah dengan tatap muka di manapun dan kapanpun hanya dengan mengandalkan jaringan internet.

IMG 20200309 WA0023

Direkrut UT Banjarmasin, Ir. M. Priyono M.Si saat ditemui di ruang kerjanya pada Senin (9/3/2020) mengatakan UT membuka pendaftaran sepanjang waktu.

“UT sendiri tidak membatasi usia peserta didiknya. Jadi semua usia bisa jadi peserta didik, selama peserta didik memiliki minat,”

“Kita membuka pendaftaran mahasiswa baru setiap tahun, gelombang pertama pada bulan Januari sampai dengan bulan Juni, penutupan registrasinya pada akhir Februari. Sementara untuk gelombang kedua pada bulan Juli sampai dengan bulan Desember, penutupan registrasinya pada awal Agustus,” ujarnya.

Untuk persyaratan pendaftaran setiap program studi berbeda-beda, tapi pada umumnya calon mahasiswa baru untuk program Diploma/S1 harus lulus SMA Sederajat, sementara untuk program Magister telah lulus program S1.

“Tak ada batasan umur atau lulusan untuk masuk ke UT, di tempat kami ada mahasiswa yang masih fresh graduate sampai umur 60 tahun. Juga tak ada batasan tempat tinggal, di kota manapun tetap bisa mengikuti perkuliahan,” ungkap Priyono.

UT sendiri lanjutnya memiliki 33 program studi S1 yang terbagi atas 4 Fakultas, yaitu Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP), Fakultas Ekonomi (Fekon), Fakultas Sains dan Teknologi (FSN) dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Sementara untuk Program Pascasarjana (PPs) terdiri atas 7 program Magister dan 2 program Doktor.

Kuliah di UT sendiri lanjut M. Priyono memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan PTN yang lain, selain bisa mendaftar kapan saja, belajar pun bisa dilakukan dimana saja.

“Mahasiswa tidak harus datang ke kampus, tidak harus mengkost seperti mahasiswa lain dan tetap bisa bekerja. Untuk belajar pun cukup fleksibel, tapi harus disiplin karena belajar secara mandiri. Mahasiswa selain mendapatkan bahan ajar yang didesain untuk setiap mata pelajaran, juga bisa mengikuti kelas tatap muka tutorial secara virtual untuk mata kuliah apa saja, selama terhubung ke jaringan internet. Jadi bisa belajar sambil nongkrong dan cukup menggunakan smartphone saja untuk belajar,” katanya.

Untuk pelaksanaan ujian setiap semesternya, UT menawarkan dua opsi, yaitu mengikuti ujian di tempat-tempat yang ditunjuk atau bisa juga mengikuti ujian secara online.

“Bahkan kalau mahasiswa kami pada saat ujian sedang bertugas di luar daerah, akan kami siapkan tempat pelaksanaan ujian di UT di daerah tugas mereka tersebut. Kalau sedang bepergian ke luar negeri pun, mereka dapat mengikuti ujian di KJRI yang ada di negara yang mereka kunjungi,” ungkapnya.

Perkuliahan sendiri tambahnya dapat diselesaikan oleh setiap mahasiswa S1 dalam jangka waktu 3,5 tahun, sementara untuk PPs mulai dari 4 semester hingga 6 semester.

Biaya kuliah pun cukup terjangkau, rata-rata untuk program S1 sekitar 1,3 juta rupiah per semester, sudah termasuk bahan ajar berupa buku, biaya wisuda, tutorial tatap muka, ujian online dan sebagainya. Sementara untuk program PPs, biaya berbeda tergantung lokasi mulai dari 7 juta rupiah.

Setiap tahunnya ratusan ribu mahasiswa di seluruh Indonesia bahkan dunia menyelesaikan perkuliahannya di UT.

“Untuk di Kalsel setiap tahun ada sekitar 1500-an mahasiswa yang lulus, sebagian mengikuti wisuda dan sebagian tidak. Setiap mahasiswa yang dinyatakan lulus bisa mengikuti wisuda, kalau tak mengikuti wisuda juga tak masalah,” jelasnya.

Pria yang juga dosen ilmu komunikasi ini mengungkapkan pengendalian kualitas di UT cukup ketat karena mengadopsi standar mutu dari International Council for Open and Distance Education (ICDE).

“UT mendapatkan 2 kali standar kualitas dari ICDE, yaitu asosiasi untuk perguruan tinggi di dunia yang menawarkan sistem pengajaran jarak jauh. Sementara untuk standar mutu manajemen, kami mendapatkan sertifikat ISO 9001:2015. Mengenai akreditasi, ada 7 program studi kami yang mendapatkan akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), sisanya mendapat akreditasi B. Hanya program studi baru saja yang akreditasinya C,” terang M. Priyono.

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka