BerandaHabar Provinsi KalselGeopark Meratus Semakin Dekat...

Geopark Meratus Semakin Dekat Menuju UGGp, Pemerintah Harapkan Dukungan Semua Pihak

Terbaru

Geopark Meratus milik Kalimantan Selatan (Kalsel) semakin dekat menjadi Unesco Global Geopark (UGGp) ke-11 di Indonesia, menyusul penetapan sebagai Geopark Nasional pada tahun 2018, yang sekaligus menjadikannya geopark pertama di Kalimantan.

Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel untuk merealisasikan hal ini, mulai dari kajian, pemenuhan visibilitas, infrastruktur, fasilitas, dokumen hingga serangkaian promosi dan publikasi. Oleh karena itu, Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor pun optimis Geopark Meratus bisa menjadi UGGp saat dilakukan penilaian pada 2024 nanti.

“Saya yakin usulan ini (Geopark Meratus menjadi UGGp) akan diterima. Geopark bukan hanya sekedar tempat wisata alam yang memukau, tetapi juga melambangkan komitmen kita dalam melestarikan alam, menjaga adat istiadat dan budaya, serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat,” kata Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor atau Paman Birin saat sosialisasi Geopark Meratus, di Banjarbaru beberapa waktu lalu.

Geopark Meratus sendiri diketahui mempunyai luas wilayah sekitar 3.645,01 km² meliputi enam kabupaten/kota, yaitu Banjarbaru, Banjarmasin, Banjar, Tapin, Hulu Sungai Selatan, dan Barito Kuala.

Mengusung tema utama “Jiwanya Borneo”, Geopark Meratus terbagi empat rute, yakni rute utara, timur, selatan, dan barat dengan total 54 situs yang bisa dijelajahi dalam kurun waktu lima hari.

Seperti dikatakan Gubernur, Geopark Meratus yang mengedepankan prinsip konservasi, edukasi, dan pembangunan ekonomi secara berkelanjutan diyakini mampu menjadi langkah transformasi perekonomian dengan memuliakan warisan bumi yang bertujuan menyejahterakan masyarakat.

“Antara lain dengan pengembangan pariwisata berbasis geopark, pelestarian taman bumi, serta pemberdayaan dan peningkatan kualitas SDM di wilayah sekitar geosite,” tutur Gubernur yang akrab disapa Paman Birin itu.

Dengan terwujudnya Geopark Meratus sebagai UGGp juga, diharapkannya dapat mendorong terciptanya usaha lokal inovatif serta dapat digunakan sebagai sumber pendapatan yang dihasilkan melalui geowisata dan geoproduk, dengan sumber geologi tetap terlindungi.

“Untuk memperkuat langkah menuju UGGp, Pemprov Kalsel menggandeng sejumlah mitra seperti instansi pemerintah, badan usaha, media, komunitas/ kelompok masyarakat, akademisi dan perorangan,” terangnya.

Logo Geopark Meratus juga telah bertransformasi dan tengah dalam pengajuan mendapatkan hak cipta, dimana logo ini memiliki makna menyeluruh, dengan merefleksikan permata dari berlian intan meratus, budaya suku Banjar, kawasan pegunungan Meratus sebagai sumber kehidupan masyarakat Kalsel, dan jiwa kesetaraan yang tinggi melalui interaksi sosial suku Dayak Meratus, suku Banjar, dan suku lainnya.

Keterlibatan dan pemberdayaan masyarakat menjadi salah satu syarat suatu wilayah geografis terpadu yang memiliki situs warisan geologi, budaya, dan bentang alam yang bernilai bisa ditetapkan sebagai geopark. 

Di sisi lain, pengelolaan secara berkelanjutan menjadi sebuah komitmen yang ditujukan untuk menyejahterakan masyarakat.

Dalam upaya mewujudkan Geopark Meratus sebagai Unesco Global Geopark (UGGp), Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, menegaskan bahwa kelestarian Geopark Meratus menjadi tanggung jawab bersama, agar generasi yang akan datang bisa menikmati keindahan dan kekayaan alam yang ada saat ini.

“Ini adalah misi besar yang tergambar dalam slogan geopark, yaitu “Melestarikan Bumi Mensejahterakan Masyarakat”. melalui tiga pilar penting yaitu konservasi, edukasi, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,” kata Sahbirin saat sosialisasi Geopark Meratus “The Soul of Borneo”, di Banjarbaru beberapa waktu lalu.

Saat ini, Pemprov Kalsel melalui Badan Pengelola Geopark Meratus tengah bersiap menghadapi penilaian dari Unesco yang akan dilakukan pada 2024 mendatang. 

Serangkaian upaya telah dilakukan, di antaranya pemenuhan visibilitas, infrastruktur, dan fasilitas di kawasan prioritas.

SDM pariwisata di kawasan Geopark Meratus juga telah disiapkan, salah satunya melalui program pengembangan wisata berbasis geopark.

Dengan luas wilayah sekitar 3.645,01 km² meliputi enam kabupaten/kota, yaitu Banjarbaru, Banjarmasin, Banjar, Tapin, Hulu Sungai Selatan, dan Barito Kuala, Geopark Meratus terbagi menjadi empat rute, yakni rute utara, timur, selatan, dan barat dengan total 54 situs yang bisa dijelajahi dalam kurun waktu lima hari.

Dengan terwujudnya Geopark Meratus sebagai UGGp, diharapkan dapat mendorong terciptanya usaha lokal inovatif serta dapat digunakan sebagai sumber pendapatan yang dihasilkan melalui geowisata dan geoproduk, dengan sumber geologi tetap terlindungi.

Penulis : Humaira

Editor : AS Pemil

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka