BerandaHabar BanjarPuluhan Ton Ikan Mati...

Puluhan Ton Ikan Mati Mendadak, Total Kerugian Capai Milyaran Rupiah

Terbaru

Diduga akibat kekurangan oksigen, puluhan ton ikan mendadak mati di keramba jaring apung milik pembudidaya di Desa Awang Bangkal Barat, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Rabu (13/12/2023).

Matinya belasan ton ikan milik pembudidaya ini juga menyebabkan kerugian materil hingga ratusan juta rupiah.

Salah seorang pembudidaya ikan keramba jala apung di Desa Awang Bangkal Barat, Maksudi mengungkapkan bahwa dalam dua hari terakhir ikan di keramba miliknya mengalami kematian

“Dan Hari ini jumlahnya terbanyak, sekitar 60 persen tiap jaring apungnya,” beber Maksudi.

“Sebelumnya pada minggu kemarin ikan sudah mulai kelihatan kepermukaan, tetapi karena adanya hujan lebat pada hari Kamis, sehingga terselamatkan, Senin dan Selasa kemarin sudah ada gejala, benar saja hari ini pada mati ikannya,” jelasnya.

Selain itu, Maksudi mengungkapkan bahwa dalam satu keramba jala apung saja kerugian mencapai sekitar 25 juta lebih.

“Karena yang mahal itu pakan ikan, 300 ribu per karung dikali 60 karung ditambah bibit ikan, Kalau kita perkirakan satu orang punya 4 keramba jala apung, maka kerugian sekitar 100 juta, dikali ratusan keramba jala apung maka mencapai miliaran rupiah,” ujarnya.

Maksudi juga menceritakan bahwa untuk keadaan oksigen di aliran sungai ini dengan kadar 0,8 dengan kondisi oksigen seperti itu, maka ikan akan terus mengalami kematian.

“Tadi dari pihak Dinas Perikanan sudah melakukan cek air dan kondisi oksigen, untuk PH air masih normal namun kadar oksigen hanya 0,8, sehingga berkemungkinan akan terus mengalami kematian,” ucapnya.

Maksudi juga sudah memohon kepada pihak Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Aranio melalui Babinsa dan pihak desa agar minta bendungan air untuk sedikit dibuka sehingga oksigen meningkat.

Hal senada juga disampaikan oleh Ijur, pembudidaya ikan keramba jaring apung lainnya bahwa ia mengalami kerugian ratusan juta akibat kematian ikan kali ini.

“Diperkirakan ratusan juta, karena rata-rata ikan yang mati ini tidak lama lagi panen, tentunya kerugian yang dialami cukup besar. Mati ikan yang pertama di tahun 2023 dan ini kematian yang cukup banyak,” pungkasnya.

Penulis : Humaira

Editor : AS Pemil

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka