BerandaHabar BanjarbaruTugu Batas Kota Terbangun...

Tugu Batas Kota Terbangun Namun Tidak Terawat, Emi : Jangan Hanya Euforia Membangun

Terbaru

Banjarbaru – Seiring dengan pesatnya pembangunan di Kota Banjarbaru terdapat bangunan yang justru dibangun namun terkesan tidak dirawat.

Diungkapkan Maulana, warga Landasan Ulin yang kerap melintas di area Jalan Ahmad Yani, Kilometer 17 ini bahwa Gerbang Batas Kota Banjarbaru yang notabenenya baru dibangun, sekarang justru terlihat tidak terawat lantaran lampu penghias Gerbang Batas Kota itu kebanyakan dalam kondisi mati.

“Sudah lebih satu tahun kalau tidak salah kondisinya lampu hiasnya mati, awalnya hanya 1 tugu saja yang mati, kini tugu yang ditengah juga ikutan mati, ” bebernya.

Disinggung terkait pengadaan lampu hias yang mencapai ratusan juta rupiah, lelaki yang akrab disapa Lana ini sempat kaget dan menyayangkan tidak adanya upaya perawatan dari Pemerintah Kota maupun Instansi terkait.

“Wah mahal juga ya, sayang sekali kalau sampai tidak terawat seperti itu,” tambahnya.

Diketahui, dalam perencanaannya tugu batas Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar tersebut mengusung tema lightning yang futuristik dengan menggelontorkan anggaran sekitar 190 Juta Rupiah untuk pengadaan lampu hiasnya saja, sedangkan untuk pembangunan Tugu Batasnya diperkirakan menggelontorkan dana sekitar 1,9 Miliar. Dan dalam perjalanan pembangunannya sempat menuai pro dan kontra yang menyebabkan molornya penyelesaian pembangunan tugu batas tersebut.

Ketika Dikonfirmasi lebih lanjut perihal pemeliharaan tersebut Dinas PUPR Banjarbaru melalui Kepala Bidang Cipta Karya, Abdussamad Menyatakan jika aset berupa gerbang batas tersebut telah diserahkan, sehingga pemeliharaan bukan pada pihaknya lagi.

“Sudah kita serahkan per Desember 2021 lalu,” bebernya.

Disisi lain, ketika dikonfirmasi lebih lanjut pada Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Banjarbaru, Melalui Kepala Bidang Pertamanan, Sartono mengaku pihaknya masih belum dapat memberi keterangan lebih lanjut. Pasalnya pihaknya belum tahu pasti letak kewenangan untuk pemeliharaan aset tersebut.

“Nanti kita koordinasikan pada atasan dulu apakah aset tersebut memang sudah dilimpahkan ke kita (Disperkim),” Ungkapnya.

IMG20210202132232 compress6

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi III DPRD Banjarbaru, Emi Lasari angkat bicara terkait perihal tersebut. Menurut Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut perihal ini menunjukan lemahnya koordinasi antar instansi terkait.

“Memang misalnya pembangunan jadi domain PU, ketika sudah diserahkan maka sudah menjadi domain Disperkim. Kita bangun gerbang itu menggunakan dana ABT dengan konsep awal yang kita inginkan terselip budaya dan ciri khas Kota Banjarbaru, namun karena mengusung konsep modern sehingga konsepnya jadi lebih minimalis dan simpel yaitu lebih mengemukakan ornamen tulisan dan lightingnya yang menarik perhatian, sehingga dari jauh dapat terlihat jika itu merupakan gerbang pembatas antara Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar,” papar Emi.

Namun menurutnya lagi, apabila Ornamen dan Lightning yang menjadi daya tarik gerbang tersebut sampai tidak terpelihara sungguh sangat disayangkan.

“Ini kan baru berapa tahun umur gerbang itu, masa sudah tidak terpelihara. Jadi itu artinya koordinasi antar Instansi terkait harus dibenahi kedepannya. Jangan sampai kita hanya terkesan euforia dalam membangun sedangkan terkesan abai untuk pemeliharaannya,” harapnya.

Terlebih lagi ujar Emi, gerbang tersebut dibangun sebagai bentuk identitas Kota, sehingga sangat penting menjaga keutuhan ornamen maupun lightning pendukungnya, jangan sampai mati hingga tidak terpelihara. 

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka