BerandaHabar BanjarbaruData RSD Idaman Banjarbaru,...

Data RSD Idaman Banjarbaru, Penderita ISPA Tembus 18 Ribu Orang

Terbaru

Kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan, Kota Banjarbaru hingga Selasa (19/09/2023) menembus angka 18.762 orang penderita.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Direktur Umum RSD Idaman Kota Banjarbaru dr.Danny Indrawardana saat ditemui di ruang kerjanya.

Ia mengatakan, untuk data kasus ISPA yang ada di Dinas Kesehatan itu sudah termasuk pasien-pasien yang ditangani di RSD Idaman Banjarbaru.

20220721 095609 1200x900 1 edited
Direktur RSD Idaman Kota Banjarbaru, dr Danny Indrawardhana saat diwawancarai. Foto : Ariandi

Meski mencapai 18.762 penderita, dr. Danny mengatakan, jika sampai detik ini masih belum ada penambahan kasus ISPA di Banjarbaru.

“Sampai detik ini belum ada informasi adanya penyakit-penyakit memberat dari ISPA tadi,” ujarnya.

Untuk penanganannya, disampaikan dr. Danny secara prinsip hampir sama. Di mana pihaknya akan menangani Rhinovirus (virus dapat menyebabkan flu), Pneumokokus (virus menyebabkan pneumonia dan meningitis), dan Adenovirus (virus menyebabkan bronkitis, pneumonia dan flu).

“ISPA yang disebabkan oleh virus biasanya akan sembuh dalam waktu 1-2 minggu, sehingga tidak diperlukan pengobatan yang intensif, kecuali dokter menemukan indikasi penyakit berbahaya,” ungkapnya.

dr.Danny juga menjelaskan gelaja awal ISPA ini diawali dengan batuk, disertai pilek, nyeri tenggorokan dan fase selanjutnya bisa sampai demam hingga sesak nafas.

Ia juga mengatakan situasi kondisi saat ini sudah cukup membaik dan dapat terkendali karena adanya penurunan kabut asap.

“Alhamdulillah satu dua hari ini, kondisi asapnya sudah mulai menurun. Mudah-mudahan dengan kondisi ini kita terus sama-sama menghentikan terjadinya kebakaran hutan dan lahan penyakit nya juga ikut menurun angkanya,”terangnya.

dr.Danny mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan, jaga imunitas tubuh makan minum yang cukup, istirahat yang cukup. Jika kabut asap cenderung tebal jangan lupa gunakan masker saat beraktivitas.

IMG 20230829 WA0002
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, dr Juhai Triyanti, saat diwawancarai diruang kerjanya.(foto:Teny/HK)

Sementara itu dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, dr Juhai Triyanti saat diwawancarai sebelumnya merincikan, pada Januari 2023 tercatat kasus ISPA  sebanyak 2.663 dan Februari 2023 mengalami kenaikan mencapai 2.873 penderita. Memasuki Maret 2023 kasus ISPA masih tinggi mencapai 2.869 penderita.

Pada April angka ISPA masih menembus 2.158 penderita  dan Mei paling tinggi hingga mencapai 2.883 penderita. Selanjutnya, Juni mengalami penurunan kasus terdata sebanyak 2.713 kasus dan Juli kembali menurun tercatat sebanyak 2.603 kasus.

“Jika melihat trend kasusnya, peningkatan terjadi pada bulan Mei sedangkan bulan Juni dan Juli justru mengalami penurunan sehingga tidak bisa dipastikan semua kasus ISPA adalah akibat asap karhutla,” ungkapnya.

“Saya menghimbau masyarakat selalu hidup bersih dan sehat, minum air putih lebih diperbanyak, apabila keluar rumah kita menyarankan tidak perlu keluar rumah jika tidak ada kepentingan mendesak. Sebab kabut asap terkadang cukup tebal,” imbau Kadinkes Banjarbaru.

Berikut beberapa penanganan yang biasa dilakukan pada pasien pengidap ISPA adalah:

  1. Mengkonsumsi obat pereda demam dan nyeri pada tubuh.
  2. Mengonsumsi obat batuk.
  3. Mengonsumsi obat untuk peradangan atau pembengkakan saluran pernapasan.
  4. Istirahat dengan cukup serta memperbanyak minum air putih.
  5. Minum lemon hangat atau madu untuk meredakan batuk.
    6.Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi untuk melancarkan pernapasan.

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka