BerandaHabar BanjarbaruBNNK Banjarbaru Gelar Press...

BNNK Banjarbaru Gelar Press Release Guna Sampaikan Program dan Kinerja Kerja Secara Transfaran

Terbaru

BANJARBARU – Jelang AkhirTahun 2023, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Banjarbaru menggelar Press Release dalam rangka penyampaian kepada awak media terkait dengan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) mewujudkan Kota Banjarbaru Bersinar, Jumat (22/12/2023).

Kepala BNN Kota Banjarbaru, AKBP Arif Wahyu Bibitharta menyampaikan, adapun tujuan digelarnya press release ini untuk menyampaikan programdan kinerja kerja, dan capaian-capaian kegiatan selama 2023 .

“Sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat melalui peran serta aktif masyarakat dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba,” ungkapnya.

Dengan menggelorakan “War On Drugs” BNN Kota Banjarbaru bersinergi dengan seluruh elemen membangun kekuatan besar melawan narkoba untuk mewujudkan Indonesia bersinar (Bersih Narkoba).

AKBP Arif juga menambahkan, di Kota Banjarbaru program Desa/kelurahan Bersinar merupakan program unggulan yang melibatkan partisipasi aktif dan komitmen perangkat daerah bersama masyarakat desa dalam fasilitasi, pendampingan dan pembinaan P4GN.

“Sampai dengan akhir tahun 2023 Kota Banjarbaru telah mencanangkan delapan Kelurahan bersinar yaitu, kelurahan Sei Tiung, Landasan Ulin Utara, Campaka, Guntung Manggis, Landasan Ulin Barat, Kelurahan Bangkal, kelurahan Syamsudin Noor, dan kelurahan Landasan Ulin Tengah,” tuturnya.

BNN Kota Banjarbaru juga melaksanakan program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) yang merupakan kepedulian pemerintah dalam penanganan penyalahgunaan narkoba di masyarakat dengan cara menghadirkan rehabilitasi penyalahgunaan narkoba di masyarakat.

“Di tahun 2023 telah terbentuk dua unit IBM yaitu di Kelurahan Syamsudin Noor dan kelurahan Landasan Ulin Tengah, sehingga jumlah IBM di Kota Banjarbaru merupakan intervensi di bidang rehabilitasi terhadap penyalahgunaan narkoba yang dirancang dari masyarakat untuk masyarakat dan oleh masyarakat melalui Agen Pemulihan sesuai dengan kearifan lokal,” jelasnya.

Dalam kurun waktu 2023, BNN Kota Banjarbaru juga telah melakukan sinergi dengan berbagai instansi, lembaga maupun sekolah dengan melakukan berbagai kerjasama yang terjalin melalui Memorandum of Understanding (MoU).

Dengan langkah-langkah penanganan penyalahgunaan narkoba tersebut terbukti rehabilitasi pengguna narkoba di BNNK Banjarbaru terjadi penurunan di tahun 2023 yang mana ditahun 2022, klinik BNNK Banjarbaru menangani 75 klien.

“Sedangkan tahun ini hingga 22 Desember ini, ada 63 klien. Ada penurunan dibandingkan tahun lalu,” ucapnya.

Adapun dari 63 klien tersebut disampaikan AKBP Arief, terdapat 1 orang diantaranya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), 18 orang bekerja swasta, 2 orang bekerja wiraswasta, 31 orang pelajar, 2 orang buruh, 1 orang petani dan 8 orang pengangguran.

“Kebanyakan pengguna memakai jenis zat Shabu, Carnophen, dan jenis zat campuran lainnya, untuk pemakai Shabu sebanyak 23 orang atau 36,5% sementara pemakai jenis zat carnophen sebanyak 4 orang atau 6,3% serta untuk pemakai jenis zat campuran sebanyak 36orang atau 57,1%,” terangnya.

Dari 63 pengguna tersebut, AKBP Arif menyampaikan para pengguna tidak hanya dari Kota Banjarbaru tetapi dari wilayah lainnya di Kalimantan Selatan yang juga ikut direhabilitasi di Klinik Pratama BNNK Banjarbaru.

“Kalau di Banjarbaru itu paling banyak pengguna dari Kecamatan Cempaka dengan persentase 42,9 persen, disusul Kecamatan Banjarbaru Utara 9,5  persen, sementara Kecamatan Landasan Ulin sebesar 6,3 persen dan kecamatan Banjarbaru Selatan serta Kecamatan Liang Anggang masing-masing 1,6 persen, dari Kabupaten Banjar juga ada penggunanya sebanyak 25,4 persen, disusul Banjarmasin sebanyak 3,2 persen, sementara Tanah Bumbu, Kotabaru dan HST masing-masing sebanyak 1,6 persen, serta Tapin sebanyak 3,2 persen,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Sub Koordinator Rehabilitas BNN Kota Banjarbaru, Dr. Daryl Alfitri menambahkan, sebelum di rehabilitasi, mereka akan di assesmen atau uji terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat keparahan.

Misalnya, pengguna narkotika dengan tingkat keparahan ringan hingga sedang dapat rawat jalan, sementara tingkat keparahan berat akan dilakukan rawat inap.

“Dari 63 pengguna yang direhabilitasi ada 61 yang rawat jalan dan 2 rawat inap di Balai Besar Rehabilitasi Lido Bogor dan RSJ Sambang Lihum Provinsi Kalsel, kami terus berupaya melakukan pelayanan agar pengguna dapat pulih sehingga mereka dapat produktif dan kualitas hidupnya meningkat,” pungkasnya.

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka