Intensitas hujan cukup tinggi yang mengguyur kota Martapura, Rabu (5/3/2020) menyebabkan puluhan rumah warga di Komplek Perumahan Guru Jl.Guntung Alaban kembali terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi.
Komplek yang berada di dataran rendah tersebut sudah menjadi langganan banjir setiap turun hujan deras akibat dari luapan air sungai yang langsung masuk di Kawasan Perumahan.
Bahkan beberapa halaman rumah warga yang terdampak ada tergenang banjir dengan ketinggian air sampai sekitar satu meter, selain itu air juga merendam sebagian besar teras rumah warga.
“Memang disini menjadi langganan banjir. Terlebih lagi saat hujan deras. Ditambah posisi permukiman ini memang lebih rendah dari yang lain,” Ungkap Fariz salah seorang warga.
Hal senada juga disampaikan warga lainnya Nur Ati, menurutnya dangkal dan menyempitnya sungai yang ada di Kawasan ini, diduga juga menjadi salah satu penyebab.
“ Sungainya sudah menyempit terlebih banyak sampah yang menumpuk terbawa arus air dari daerah atas,” tuturnya.
Sementara menanggapi problem banjir yang sudah membuat warga Komplek Perumahan Guru ini Jenuh, Kepala Bidang Sumber Daya Air, Ade Rozalie tak menampik bahwa kondisi tersebut merupakan masalah yang perlu segera dibenahi.
“Drainase dan sungai di daerah tersebut sudah tidak ideal dalam menampung debit air terlebih saat intensitas hujan lebat,” ucap Ade Rozalie di ruang kerjanya, Jumat (03/06/2020).
untuk itu selaku pemilik kewenangan dalam hal tersebut, Ade Rozalie mengaku pihaknya akan melakukan normalisasi sungai sepanjang kawasan Guntung Alaban dengan menggunakan dana bantuan dari Balai Wilayah Sungai Kalimantan.
“Mudahan-mudahan tahun ini sudah dapat direalisasikan normalisasi sungai tersebut, dan untuk drainasenya akan kami tinjau dulu,” katanya.
