Kementerian Perhubungan Republik Indonesia sekitar satu tahun ini telah melaksanakan program Buy The Service dan sebagai implementasi dari program tersebut maka pemerintah memberikan fasilitas transportasi umum berupa bus yang ekonomis dan nyaman atau yang dikenal dengan istilah Teman Bus.
Teman Bus ini hadir di 10 kota besar di Indonesia salah satu nya di Kota Banjarmasin. Hadir ditengah pandemi atau Covid-19 membuat transportasi ini benar-benar harus menerapkan protokol kesehatan yakni menghindari kontak fisik sehingga untuk pembayarannya sendiri berupa non cash atau menggunakan Kartu e-money.
Di Banjarmasin sendiri adalah kota ke-5 yang menghadirkan Teman Bus dengan pembayaran yang rencananya juga akan menggunakan kartu e-money, tetapi untuk penerapan kartunya sendiri masih dalam tahap himbauan seperti yang dituturkan oleh Nandha Kabag Operasional Buy The Service (BTS) Halte Pal 17 Terminal Gambut Barakat.
“Kalau diberlakukan secara pasti dan menyeluruh itu masih belum, kita juga tidak tahu karena itu wewenangnya Dishub, kalau hubungan berlakunya kartu berarti terkait juga sama pembayaran dan tarif, sedangkan semua itu keputusan nya nanti langsung dari kementerian turun ke dishub, kami hanya operator yang menjalankan peraturan,” tutur Nandha.
Lebih jauh Nandha mengatakan, memang saat ini belum diberlakukan, tetapi masyarakat diharapkan terbiasa dengan penggunaan kartu e-money.
“Jadi kita membiasakan dulu, dari masyarakat yang harus punya kartu nya dulu, lalu belajar Tap ke sistem Tap On Bus (TOB). Dan untuk peraturan terkait penggunaan kartu e-money sendiri itu setahu saya tidak ada. Karena faktor utamanya teman bus ini hadir ditengah pandemi jadi harus menggunakan protokol ditambah lagi sekarang kan zamannya cashless,” Jelasnya.
Untuk sekarang lanjut Nandha, masih proses pembiasaan agar masyarakat belajar dahulu bagaimana mendapatkan kartu dan menggunakannya agar tidak kaget karena disini belum terbiasa menggunakan kartu e-money tersebut dan sejauh ini pun belum ada masyarakat yang komplain terkait kartu bus ini dikarenakan masih gratis, sedangkan itu sekedar himbauan dan ajakan agar masyarakat terbiasa.
Nandha menambahkan salah satu kendala dalam proses penerapan kartu e-money ini sendiri adalah ketersediaan kartu yang masih terbatas.
“Kendala mungkin banyak yang belum tau, dan ketersediaan kartu di marketplace juga masih sedikit, tetapi untuk di lapangan ada petugas yang memang menjual kartu untuk naik teman bus ini, dan harapan saya sebagai operator, masyarakat segera membiasakan diri karena ini salah satu yang pioner di Kalimantan Selatan, dan untuk mengajarkan kedisiplinan, jadi untuk menata transportasi di banjarmasin,” harap Nandha.
“Selain menggunakan kartu pembayaran nanti juga bisa dilakukan dengan aplikasi teman bus di playstore, jadi tinggal isi saldo dan menggunakan kode QR untuk membayarnya,” tambahnya.
Penggunaan kartu e-money sendiri mendapat respon dan dukungan yang positif dari masyarakat khususnya penumpang yang juga memakai teman bus dan sudah memiliki kartu e-money yakni Akhyan.
“Kalau kartu bus ini memang saya sudah punya sekitar satu bulan karena kan mulai ada himbauan menggunakan ini dari bulan lalu, dan selama masih gratis tidak ada kendala, dan di himbauan itu kan untuk membiasakan saat pembayaran jadi malah bagus jika sudah mulai proses menerapkan kartu e-money tersebut, sehingga penumpang tidak kaget, harapan saya semoga semua alat Tap nya bisa berjalan lancar agar penumpang juga terbiasa dengan penggunaan kartu,” Ungkap Akhyan.
