BerandaEkonomiMakanan Minuman Sampai Tembakau...

Makanan Minuman Sampai Tembakau Masih Jadi Penentu Inflasi Kaltim

Terbaru

SAMARINDA. Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan 2 kota IHK di Kaltim pada periode Oktober lalu relatif terkendali di tengah kenaikan permintaan yang tinggi untuk komoditas volatile food sebagai dampak pembangunan IKN yang semakin tinggi.

Saat ini gabungan 2 kota IHK di Kaltim tercatat mengalami inflasi sebesar 0,19 persen (mtm), atau sebesar 3,09 persen (yoy) atau 2,68 persen (ytd).

Kondisi inipun disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim Budi Widihartanto.

Budi mengatakan Laju IHK pada bulan ini mengalami inflasi yang lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, yakni sebesar 0,12 persen (mtm) dengan laju inflasi tahunan 3,07 persen (yoy) dan inflasi tahun kalender sebesar 2,49 persen (ytd).

“Berdasarkan kelompok pengeluarannya, kelompok makanan, minuman, dan tembakau memiliki andil inflasi tertinggi, disusul oleh kelompok transportasi, ” ujarnya pada awak media.

Budi menjelaskan, seiring kenaikan sejumlah harga pangan, saat ini beras masih mengalami kenaikan harga sejak bulan lalu ditengah keterbatasan pasokan.

Selain itu, daging ayam ras dan cabai rawit juga mengalami peningkatan harga seiring pasokan yang juga mulai mengalami keterbatasan.

Disamping itu, tarif angkutan udara kembali meningkat setelah di periode sebelumnya mengalami deflasi.

Harga bensin masih melanjutkan peningkatan sehingga turut meningkatkan laju kelompok ini.

“Sebagai upaya pengendalian inflasi di Kalimantan Timur, tim pengendalian inflasi daerah (TPID) se Kaltim terus berupaya melakukan upaya pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), ” bebernya.

TPID Kalimantan Timur beserta TPID Kabupaten/Kota se Kaltim telah melaksanakan program-program pengendalian inflasi berdasarkan kerangka strategi 4K (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif).

Untuk keterjangkauan harga, telah dilaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak di Kota Samarinda, Kota Bontang, dan Kabupaten Kutai Kartanegara pada 16 Oktober 2023.

Dalam rangka komunikasi efektif TPID se Kaltim juga rutin melaksanakan rapat koordinasi guna melakukan pengendalian inflasi.

“Kami juga telah melaksanakan sidak pasar di Samarinda guna memantau harga-harga di pasaran pada 18 Oktober 2023 serta dilaksanakan juga sidak pasar oleh TPID Kaltim yang dipimpin langsung oleh Pj. Gubernur Kaltim bersama Bank Indonesia, Sekretaris Daerah Kaltim, BPS Kaltim, Bulog serta dinas terkait pada 28 Oktober 2023 di Pasar Segiri lalu, ” Jelasnya.

Ke depannya, TPID Provinsi Kaltim akan terus bersinergi guna menjalankan program pengendalian inflasi melalui strategi 4K guna pengendalian inflasi.

Harapannya ke depan, inflasi yang terkendali dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Kaltim menuju Masyarakat yang lebih sejahtera.

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka