Siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Kota Banjarbaru, berinovasi memproduksi briket dari bahan tempurung kelapa yang diklaim lebih ramah lingkungan.
Selain ramah lingkungan Biobriket ini, dikatakan Siti Hafizah selaku guru jurusan kompetensi keahlian Teknik Energi Biomassa di Laboratorium Teknik Energi Terbarukan, olahan Siswa-siswi ini juga diklaim tahan lama dan memiliki kalori yang tinggi terlebih asap yang dihasilkan lebih sedikit.
Untuk saat ini diakui Siti Hafizah, para siswa dan siswi masih memproduksi biobriket dengan jumlah yang terbatas.
“Untuk produksi briketnya, siswa dalam sehari bisa memproduksi 100 kg biobriket,” ujarnya.
Guru SMKN 2 Banjarbaru ini pun mengatakan, untuk bahan sendiri, mereka memiliki suplier batok kelapa yang mengantar ke sekolah.
“Untuk bahan pun, kami punya supplier dari pasar-pasar yang menyuplai ke sini, jadi untuk bahan sendiri sudah aman untuk ketersediaannya, terlebih bahan kami organik,” tuturnya.
Biobriket hasil produksi siswa dan siswi SMKN 2 Banjarbaru ini pun, telah mereka pasarkan baik ke rumah tangga maupun toko-toko.
“Fokusnya kepada ibu-ibu rumah tangga dan ke toko-toko besar di sekitaran sekolah,” katanya.
Selain itu, Ia pun mengatakan jika pemerintah kota turut mendukung dalam pemasaran produk Biobriket ini.
“Untuk pemasaran pun, dari pemerintah kota melalui staf ahlinya, minta untuk di tampilkan di Mess L,” ujarnya.
“Untuk harga 1 kg briket Rp.25.000, dalam bentuk kemasan plastik, dan Rp.35.000 dalam bentuk kemasan standart eksport,” tutup Siti Hafizah.
