Baru memasuki awal musim kemarau, lahan pertanian di Jalan Trikora, Kota Banjarbaru sudah mulai merasakan dampaknya.
Pasalnya, beberapa hektar sawah yang berada di Jalan Trikora itu diakui, Abdul Basid (72) salah seorang petani padi jika kekeringan yang melanda menyebabkan padi miliknya kurang subur.
“Kami hanya mengandalkan air hujan dan tidak ada sarana pengairan yang lain sehingga kalau musim kemarau tiba ya pasrah saja, ketika panen pun padi yang didapatkan tidak banyak atau mengalami penurunan karena hanya mengandalkan air hujan saja, dan untuk pupuk sendiri tidak ada,” Ungkap Abdul Basid.
Dikatakan Abdul Basid, Akibat kesulitan air tersebut para petani mengalami dampak yang cukup besar.
“Mulai dari penurunan hasil panen dan juga padi yang dihasilkan kurang baik,” bebernya.
Hal serupa juga dikatakan, Etiani (54) “masalah utama di persawahan area trikora ini hanya air saja, dari dulu tahun 80 sampai sekarang, ketika kemarau tiba pasti sawah mengalami kekeringan karena hanya mengandalkan air hujan dan tidak ada pengairan yang lain, sehingga hasil panen yang didapat juga sedikit tidak seperti panen saat musim hujan tiba, untuk pupuk juga hanya menggunakan garam untuk melembutkan tanah,” tukasnya.
Hingga saat ini belum ada solusi untuk mengatasi kekeringan untuk persawahan di jl.trikora ini, bantuan untuk sistem pengairan pun belum ada mereka dapatkan selama puluhan tahun mengelola persawahan tersebut.
