Siapa sangka oli bekas yang termasuk jenis Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) ini bisa menjadi bahan yang bermanfaat khusus nya untuk Industri rumahan jika diolah dengan tepat. Seperti yang dilakukan oleh para mahasiswa akhir jurusan Teknik Mesin di Politeknik Negeri Banjarmasin yang memanfaatkan limbah Oli Bekas menjadi bahan bakar alat untuk Pelebur Alumunium.
“Sebenar nya Alat alat yang dibuat mahasiswa saya ini bukan sekedar untuk syarat menyelesaikan pendidikan saja, tapi juga supaya bisa bermanfaat untuk mendukung industri rumahan khususnya di bidang pengecoran dan peleburan contoh nya seperti pemanfaatan oli bekas ini untuk bahan bakar pelebur alumunium,” Tutur Muhammad Kasim Dosen sekaligus Ketua jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Banjarmasin.
Kasim juga menambahkan bahwa banyak kelebihan dari pemanfaatan oli bekas ini dari segi biaya yang lebih hemat jadi sangat membantu industri pengecoran atau peleburan.
“Yang jelas ini lebih murah dan sudah dilakukan uji coba dengan perhitungan gas elpiji kalau misal menggunakan oli berapa dan kalau menggunakan bahan bakar biasa nya (gas elpiji/solar) berapa, sangat jauh selisih harga nya. Dan setelah melakukan uji coba dan modifikasi akhirnya ketemu lah bahan alternatif Oli ini. Artinya dengan oli bekas ini mampu menjalankan alat pelebur alumunium tersebut,” jelasnya.
Kasim berharap agar alat alat mahasiswa ini didukung oleh semua sektor agar tidak sekedar menjadi penelitian tugas akhir untuk mahasiswa tapi bisa bermanfaat bagi banyak orang khususnya industri rumahan.
“Memang alat ini banyak manfaatnya tetapi untuk sampai ke masyarakat pastinya kan perlu penyempurnaan lagi dan dimodifikasi lagi untuk itu kan harus ada dukungan juga apalagi bisa bekerja sama dengan industri dan sektor pemerintahan yang menangani bidang inovasi seperti ini agar kedepan nya alat ini bisa benar benar berfungsi dan bermanfaat untuk masyarakat,” harap Muhammad Kasim.
Cara kerja alat ini pun selain lebih hemat biaya dan terbilang lebih cepat peleburan nya ketimbang menggunakan bahan bakar gas atau solar.
“Kenapa tim kami memilih Oli bekas menjadi objek TA, karena pertama kami melihat dari segi produksi peleburan aluminium yang kalau pakai solar atau gas itu biaya nya lebih mahal jadi kami mencari bahan yang lebih murah, setelah uji coba ketemulah Oli bekas ini harganya juga kisaran Rp.1000- Rp.3000 per liter nya,” Ucap Frengki Rahmadani Mahasiswa Akhir Teknik Mesin Produksi Politeknik Negeri Banjarmasin.
“Untuk cara kerja dari alat ini adalah Oli bekas disemprotkan ke corong/nozzle burning menggunakan spray gun dengan kompresor, dimana corong itu sebagai tabung pemantik api jadi ketika oli disemprotkan ke corong maka oli jadi mudah terbakar sehingga bisa melakukan pembakaran dengan lebih sempurna, waktu yang diperlukan untuk peleburan pun lebih cepat hanya dalam 15-20 menit ketimbang menggunakan bahan biasanya,” Jelas Frengki.
Dari inovasi baru ini diharapkan agar alat karya mahasiswa banua bisa menjadi terobosan baru bagi pelaku usaha industri peleburan.
“Yang diharapkan, terutama kan alat ini diperuntukkan untuk peleburan alumunium, yang mana kita ketahui untuk daerah sekitar Banjarmasin ini pasti banyak usaha home industri peleburan aluminium untuk dibentuk lagi menjadi alat lainya. Nah dengan adanya alat yang kami buat, besar harapan kami agar bisa membantu home industri untuk menekan biaya pengeluaran produksi sehingga bisa memaksimalkan anggaran yang ada untuk biaya produksi yang lebih banyak lagi atau untuk kapasitas produksi biar lebih banyak lagi, dan tentu nya bisa didukung juga oleh pemerintah Kota Banjarmasin dan Para pelaku usaha peleburan di Banjarmasin dan sekitarnya agar alat ini bisa terus dikembangkan lagi,” Tutup Frengki Rahmadani.
