Memberikan pelayanan angkutan umum khusus pelajar yang aman, nyaman, selamat dan murah, Dinas Perhubungan Kabupaten Banjar launching Bus Angkutan Sekolah (BUNGAS) di SMPN 3 Martapura, Rabu(31/07).
Sedikitnya ada 10 armada yang akan digunakan untuk mengangkut pelajar jenjang SLTP baik berangkat maupun pulang di Lima Sekolah yang ada di kota Martapura yakni, SMPN 1, SMPN 3, MTSN 6, MTSN Pangeran Antasari, dan MTSN Hidayatullah.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banjar, H.M.Aidil Basith menjelaskan program Bungas ini dilaksanakan atas kerjasama antara Sekolah, Orang Tua Siswa Dan Organda. Bus yang dimaksud dalam hal ini yakni mobil angkot yang kapasitasnya melebihi dari Delapan orang penumpang.
Sebelum dilaunching kami sudah melaksanakan uji coba, karena dianggap berhasil maka kami teruskan beroperasi dan untuk 12 hari kedepan program Bungas ini tidak dipungut biaya,
~ HM. Aidil Basith
Ditambahkannya, Program Bungas juga untuk memfasilitasi para siswa Sekolah Menengah Pertama yang secara aturan tidak diperbolehkan menggunakan sepeda motor ke sekolah guna menekan angka kecelakaan lalu lintas.
Kepala Sekolah SMPN 3 Martapura, Rudi Ante merespon positif dan bersyukur dengan adanya program Bungas. Menurutnya Bungas sangat bermanfaat bagi siswa, orang tua dan pihak sekolah.
“Kami pihak sekolah dan orang tua siswa tidak khawatir lagi selama anak-anak pergi dan pulang sekolah, sebab langsung dijemput baik di rumah maupun di sekolah,” ucapnya
Program Bungas ini juga ditambahkan Rudi Ante, membantu pihak sekolah dalam menerapkan aturan larangan siswa menggunakan sepeda motor ke sekolah, yang selama ini sulit diatasi.
Sementara itu, perwakilan sopir Bungas, Sairaji mengatakan, sistem dalam pengangkutan siswa ini sudah dikontrak oleh Dishub Kabupaten Banjar.
“Untuk hari ini dan ujicoba sebelumnya kami dibayar 150 ribu rupiah, selanjutnya tarif sekali angkut, baik itu antar maupun jemput siswa 50 ribu rupiah, tapi itu kami syukuri karena tidak repot mencari penumpang lagi.” katanya
Selain itu Sairaji menegaskan, Bungas dalam sekali angkut siswa maksimal hanya membawa 12 orang, hal tersebut guna menjaga keamanan siswa yang sudah menjadi tanggung jawab para sopir saat siswa menaiki kendaraan mereka.
