BerandaOlahragaPiranha Siap Jejakkan Kaki...

Piranha Siap Jejakkan Kaki di Puncak Tertinggi Kalimantan

Terbaru

Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Piranha Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) akan melakukan pendakian ke puncak tertinggi di Pulau Kalimantan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka melanjutkan program kerja Multiyears Seven Summit Indonesia, besok Jumat (21/10).

Saat dijumpai di Sekretariat Mapala Piranha yang terletak di Komplek Perumahan Bumi Cahaya Bintang, Kota Banjarbaru, Ketua Mapala Piranha FPK ULM Syaima Melianti mengatakan, besok ada lima anggota yang akan berangkat menuju puncak tertinggi di pulau Kalimantan, yaitu ke Gunung Bukit Raya dengan ketinggian 2278 Meter Dari Permukaan Laut (MDPL).

IMG 20221020 WA0004
Ketua Mapala Piranha FPK ULM Syaima Melianti, Saat dijumpai di Sekretariat Mapala Piranha yang terletak di Komplek Perumahan Bumi Cahaya Bintang, Kota Banjarbaru.(foto:teny)

“Kelima anggota yang berangkat besok tentunya sudah lolos seleksi,” ujarnya.

Ia menjelaskan, program kerja (proker) Seven Summit Indonesia atau pendakian 7 puncak gunung tertinggi di Indonesia itu merupakan proker multiyears yang dimulai sejak tahun 2021, akan berakhir pada tahun 2024 dengan menaiki puncak tertinggi di Indonesia, yaitu Gunung Cartenz Pyramid.

Selain melaksanakan proker, ia juga mengatakan kegiatan yang mereka lakukan tak hanya tentang mendaki, namun ada aksi sosial yang di lakukan disana.

IMG 20221020 WA0012

“Tidak hanya melakukan pendakian tetapi kami juga ada kegiatan sosial nanti disana, yaitu pembagian buku kepada pemuda dan anak-anak disana dan sosialisasi tentang lingkungan,” ucapnya.

Syaima juga membeberkan, perkiraan biaya yang diperlukan kawan-kawan Mapala Piranha untuk berangkat menuju Gunung Bukit Raya sekitar 20 juta rupiah, dana tersebut dikumpulkan melalui bantuan sponsorship, instansi pemerintah dan dukungan kampus serta para Senior Mapala Piranha sendiri yang jumlahnya kurang lebih 600 orang.

“Kami tidak pernah berangkat menggunakan dana pribadi, semuanya murni dari sponsor, instansi pemerintah dan dukungan kampus serta para senior,” ujarnya.

Syaima menambahkan, tahun mendatang rencananya Mapala Piranha akan mendaki Gunung Rinjani dan Semeru.

Sehingga total gunung yang akan didaki tersisa Gunung Binaya di Pulau Seram Provinsi Maluku dan Gunung Cartenz Pyramid di Provinsi Papua Tengah yang rencananya akan dinaiki sekaligus pada tahun 2024 nanti.

“InsyaAllah tahun depan akan melakukan pendakian ke Gunung Rinjani dan Semeru,” ungkap Syaima Melianti.

Kemudian ketua pelaksana kegiatan Ahmad Jaidi Alfi menerangkan, atlet yang terpilih untuk pendakian ke Gunung Bukit Raya ada 5 orang, diantaranya Bayu Andrean, Muhammad Ilfannor, Edy Zulkarnain, Muhammad Abdul Gopur dan Ia sendiri.

Dimana para atlet sudah melalui bermacam latihan, mulai dari lari, push up, sit up, back up, pull up, berendam di air dingin dini hari hingga pendalaman materi pendakian.

Menurutnya persiapan yang cukup berat sebagai atlet selama pendakian adalah lari memikul beban pulang pergi dari Markas Besar (Mabes) Mapala Piranha menuju Mandiangin lalu kembali lagi.

“Pelatihan ini dilaksanakan sebanyak 2 kali dengan jarak yang ditempuh sekitar 24 kilometer,” ungkapnya.

bukit raya
Gunung Bukit Raya dengan ketinggian 2278 Meter Dari Permukaan Laut (MDPL) terletak di Provinsi Kalimantan Barat. (google maps)

Tidak hanya fisik, Jaidi pun diajarkan soal mental dan adab selama pendakian. Dari cerita pengalaman yang pernah dirasa Jaidi dan kawan-kawan Piranha, mereka pernah mengalami hal mistis tahun lalu saat pendakian di Latimojong Sulawesi Selatan.

“Pada malam hari kami semua pada tidur, lalu beberapa teman kami terbangun mendengar seperti rombongan pendaki datang, teman kami reflek memanggil ‘siapa diluar’, ternyata tidak ada jawaban tapi suaranya masih ada. Setelah dicek keluar tenyata tidak ada orang,” ceritanya.

Selain di GunungLatimojong, pengalaman pendakian yang serupa juga dirasa saat ke Gunung Kelinci. Disana mereka merasakan seperti ada orang yang memegang salah satu kaki temannya.

“Setelah dilihat tidak ada orang, akan tetapi ada bekas tangan yang menempel dipergelangan kaki,” tandasnya.

Diketahui pendakian di Gunung Bukit Raya akan memakan waktu kurang lebih 2 pekan. Para atlet akan kembali lagi ke Banjarbaru pada 2 November mendatang.

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka