BerandaHabar BalanganAir Sungai Keruh Diduga...

Air Sungai Keruh Diduga Karena Aktivitas Tambang Batubara, DLH Balangan Membisu

Terbaru

Warga di Desa Riwa, Kecamatan Batumandi, Kabupaten Balangan mengeluh dengan kondisi air sungai yang keruh.

Keluhan warga ini terekam dalam sebuah video yang beredar di media sosial, dimana seorang kakek yang merupakan warga Desa Riwa mengungkapkan kalau sungai itu dipergunakan warga untuk aktivitas sehari-hari, seperti mandi. Namun karena keruh warga sulit mengunakan air sungai tersebut.

Kakek itu juga berkata sambil menunjuk-nujuk ke sebuah arah kalau di tempat yang dia tunjuk itu ada aktivitas tambang.

Screenshot 2022 10 02 22 06 59 071 com.miui .gallery 1
Warga sekitar sungai sangat mengeluhkan air sungai yang sering menjadi keruh. (Foto : Fadillah)

“Ini mulai dari kemarin, to orang manganu batubara di Guha (Mulai dari kemarin ada orang melakukan aktivitas penambangan batubara di Desa Guha, red). Ini biasanya di pakai untuk mandi,” ucapnya juga dalam postingan medsos akun Habar Balangan tersebut.

Dalam caption pada postingan tersebut menyebutkan kalau warga juga mengeluhkan air keruh di sungai.

“Warga sebut ada aktivitas penambangan serta aktivitas pembuangan air tambang menggunakan pompa hingga berimbas ke aliran sungai warga,” tulis caption tersebut.

Awak media yang melakukan pemantauan di lapangan mencatat, nama sungai yang dimaksud warga tersebut adalah Sungai Kelampaian, Desa Riwa, Kecamatan Batumandi. Tepatnya di daerah aliran Pintu Air Tabat Riwa.

Masyarakat menyebutkan, air keruh tersebut berasal dari tambang batubara di Desa Guha, yang berada di aliran bagian hulu sungai tersebut.

Sementara itu, ketika disambangi beberapa awak media, pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Balangan ketika ingin dikonfirmasi masalah ini, justru enggan memberikan tanggapan.

“Ketika yang bersangkutan, Kabid Persampahan Kabupaten Balangan di hubungi melalui Whatsapp pun tidak memberikan respon. Padahal kami hanya ingin meminta keterangan terkait sebab apa yang membuat air di sungai tersebut jadi keruh, namun tidak mendapat tanggapan pesan yang dikirim hanya bercenatang biru dua, menandakan pesan sudah dibaca,” kata salah seorang wartawan yang tidak mau disebutkan namanya.

Wartawan tersebut mengaku masih menunggu tanggapan dari DLH Balangan, apakah keruhnya air sungai akibat dampak dari pencemaran limbah tambang atau dampak lainnya.

Setelah dilakukan pemantauan ke lapangan, beberapa awak media memang benar menyaksikan sendiri, air di aliran sungai tersebut tampak keruh.

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka