BerandaHabar KotabaruJalan Penghubung Kelumpang Barat...

Jalan Penghubung Kelumpang Barat dan Tengah Rusak Parah, Sekda Kotabaru : Akibat Tonase Sawit Berlebih

Terbaru

Kondisi Jalan penghubung antar Kecamatan Kelumpang Barat dan Kelumpang Tengah di Kabupaten Kotabaru saat ini kondisinya sangat memprihatinkan.

Kondisi ini diakui oleh Salah seorang warga Geronggang Herpani (40), dikatakan Herpani, dari Desa Siayuh-Tanjungsari Kecamatan Kelumpang Barat hingga menuju Desa Sangsang Kecamatan Kelumpang Tengah kondisi jalan rusak dan dipenuhi lubang serta licin.

“Kondisi jalan terkelupas hingga bebatuannya tidak ada lagi dan berubah menjadi lumpur,” ungkap Herpani.

Selain itu, diakuinya juga banyak lubang-lubang bermunculan dengan kedalaman dan diameter yang bervariasi.

“Setelah jembatan besi Tran Siayuh Desa Siayuh dan Tanjungsari menuju Desa Sangsang Kecamatan Kelumpang Tengah pun masih dijumpai jalan-jalan yang rusak dan berlubang serta berlumpur,” kata Herpani.

“Harapannya jalan ini segera diperbaiki, lantaran kondisinya sudah parah, terlebih bila turun hujan, genangan air di mana-mana. Pernah sekitar beberapa bulan lalu warga dan pihak relawan melakukan perbaikan, tapi hanya pengurukan saja memakai batu bigros dan batu putih,” kata dia menambahkan.

Herpani berharap mudah-mudahan, Bupati Kotabaru dan DPRD bisa memastikan soal rencana perbaikan jalan terlebih khusus di jalan Siayuh-Tanjungsari menuju Desa SangSang.

“Jalan Siayuh-Tanjung Sari-SangSang ini juga menghubungkan 4 Kecamatan yaitu Kecamatan Kelumpang Barat, Kelumpang Tengah, Kelumpang Utara dan Kecamatan Pamukan Selatan,” jelas Herpani.

IMG 20221025 112834 scaled
Seketaris daerah Kabupaten Kotabaru Said Akhmad saat di temui di ruang kerjanya ,(foto Nasar)

Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kotabaru, H Said Akhmad saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (25/10/2022), mengatakan bahwa jalan siayuh – SangSang tembus ke Tanjung Batu sudah di bangun oleh Pemerintah Daerah. kalau jalan itu hanya digunakan untuk mobil angkutan penumpang dan sepeda motor tidak rusak separah itu.

“Diharapkan masyarakat perangkat desa ikut berperan aktif untuk menjaga pembangunan jalan yang dibuat oleh pemerintah daerah,” himbaunya.

Said Akhmad juga mengatakan bahwa ia pernah turun langsung ke daerah jalan Siayuh dan SangSang menuju Tanjung Batu.

“Jadi dari pantauan kita yang merusak jalan tersebut adalah akibat truk-truk sawit yang melebihi tonase yang telah ditetapkan oleh Pemkab hanya 6.5 ton tapi di muat sampai 8 ton,” ucap Sekda.

Said Akhmad juga menambahkan Perusahan-perusahan sawit di daerah itu yang menggunakan jalan tersebut untuk kegiatan mengangkut buah sawit juga harus ikut bertanggung jawab.

“Misalnya dengan melalui dana CSR, perusahaan harus menjaga dan memperbaiki, karena kemampuan APBD kita terbatas,” ucapnya.

Lebih jauh, Said Akhmad mengatakan sudah beberapa kali dirinya menyampaikan ke pihak perusahan agar penggunaan CSR kearah yang lebih jelas peruntukannya.

“Jalan yang menjadi tanggung jawab perusahaan harus dianggarkan lewat CSR. Dalam waktu dekat Pemkab akan mengundang kembali seluruh perusahaan terkait CSR,” pungkas Said Akhmad.

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka