BerandaHukumAGM Dituding Caplok Lahan...

AGM Dituding Caplok Lahan Warga, Suhardi : Kami Tidak Segan Tempuh Jalur Hukum

Terbaru

Sejumlah warga dan Kelompok Suara Hati Nurani Masyarakat Kalimantan Selatan sambangi lokasi blok 3 Waratus Desa Batang Kulur, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang merupakan wilayah konsesi tambang PT Antang Gunung Meratus Kamis (14/7).

Mereka meminta agar PT AGM menghentikan kegiatan pertambangan batubara di lahan milik H Fahriansyah, yang berlokasi di Desa Batang Kulur Kiri Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).

Sementara itu, Kuasa Hukum PT. Antang Gunung Meratus (AGM) Suhardi.SH merasa heran dengan tuduhan yang dialamatkan ke PT AGM terkait penyerobotan lahan.

IMG 20220714 WA0111

Ditegaskannya, lahan yang diklaim warga tersebut lahan yang masuk dalam kawasan Hutan.

“apa yang dituduhkan kepada PT AGM terkait pencaplokan lahan tidaklah benar,” tegasnya.

Diungkapkannya, sebagai lahan yang masuk dalam perjanjian karya pengusaha Pertambangan Batubara(PKP2B) PT.AGM, dan  lahan tersebut telah mendapat izin pinjam pakai kawasan Hutan (PPKH) Dari Pemerintah.

“lahan itu resmi dan ada IPPKH nya dari Pemerintah.,” Katanya.

“Kita justru merasa heran kenapa masih ada warga yang mengklaim bahwa memiliki lahan tersebut,padahal itu kawasan Hutan,” tambahnya.

Suhardi.SH juga menegaskan bahwa PT AGM telah memberikan Ganti Rugi atas Tanaman yang tumbuh kepada masyarakat yang sebelumnya telah menggarap lahan tersebut.

Disampaikannya, tuduhan warga terkait pencaplokan lahan bukan kali ini saja.

“Kami tidak akan segan-segan untuk menempuh upaya jalur Hukum, karena atas tuduhan atas penyerobotan lahan, karena ini sudah mencemarkan nama baik dari PT.AGM,” pungkas Suhardi.SH.

IMG 20220714 WA0112

Sementara itu M Yusuf Hardi LSM Aspraja HSS yang juga turut berhadir di lokasi menyampaikan, sebaiknya warga yang mengklaim lahan miliknya dicaplok agar menempuh jalur hukum sesuai aturan.

“Inikan sudah masuk ranah hukum jadi ikutilah prosesnya,” ujarnya.

Ditambahkannya, warga yang merasa lahannya di caplok harus menyiapkan bukti-bukti yang jelas terkait tuduhannya tersebut.

“Menyampaikan aspirasi boleh saja tapi harus jelas juga data-datanya, saya sarankan sebaiknya warga yang mengklaim lahannya di caplok bisa menyelesaikannya lewat proses hukum yang saat ini sedang berjalan, ikuti saja prosesnya,” tandasnya.

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka