BerandaHabar UtamaMahasiswa Tolak Gugatan MK...

Mahasiswa Tolak Gugatan MK Soal Batas Usia Minimal Calon Presiden dan Wakil Presiden

Terbaru

SAMARINDA. Ratusan mahasiswa dari berbagai Universitas di Samarinda dan Kutai Kartanegara yang tergabung dalam aliansi Mahakam Kaltim Menggugat menyerbu Kantor Gubernur Kaltim di Jalan Gajah Mada, Samarinda pada Senin (23/10).

Aksi kali ini disebut mahasiswa sebagai bentuk perlawanan kepada pemerintahan, khususnya era Presiden Joko Widodo.

Dimana mereka beranggapan politik dinasti sangat kental dan nyata terjadi, bahkan berbagai isu penting lainnya seperti UU Cipta Kerja dan kebijakan yang dinilai menuai kontroversial ikut dibawa dalam aksi tersebut.

“Kami melihat ada hal yang tidak wajar di tubuh Mahkamah Konstitusi (MK) saat ini, dimana ada gugatan yang dikabulkan sehingga memudahkan langkah Gibran sebagai anak presiden maju menjadi Calon Wakil Presiden, ” ucap Humas Aksi Maulana, kepada media

Selain itu aksi ini juga membawa isu kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terus menjulang tinggi.

Tentunya hal ini membuat masyarakat semakin menjerit dan kesulitan.

Hal inipun dianggap terjadi paling signifikan di era pemerintahan Jokowi selama 9 tahun terakhir.

“BBM ini masih sangat tinggi, ini membuat masyarakat semakin tertindas, ” tegasnya.

Menurut mereka, Jokowi juga terus saja melakukan pembungkaman terhadap kritik yang sering dilayangkan. Termasuk pembiaran pelemahan KPK yang kini terus saja terjadi.

Sehingga, pemerintahan Jokowi pun dianggap sangat otoriter dan tidak mementingkan hak hak demokrasi setiap warga negara yang ada.

“Begitu juga dengan masyarakat adat kita selama ini, mereka akhirnya juga banyak yang tersingkirkan akibat pembangunan IKN. Bahkan juga perusahaan yang kami duga menjadi beking pemerintah, ” bebernya.

Dalam aksi kali ini, mahasiswa pun melakukan tutup jalan, dimana kemcetan terjadi hampir di separuh Kota Tepian.

Akibatnya banyak kendaraan yang harus memutar dan memasuki jalan alternatif untuk sampai ke tujuannya.

Selain itu, mahasiswa juga melakukan aksi bakar ban dan mendorong masuk massa ke dalam kantor Gubernur Kaltim.

Tetapi, karena massa aksi kalah jumlah dengan aparat, hal tersebut juga tak kunjung bisa dilakukan. Hingga aparat kepolisian dan mahasiswa nyaris terlibat baku hantam.

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka