BerandaHabar Provinsi KaltimKementrian ESDM Bakal Ikut...

Kementrian ESDM Bakal Ikut Tertibkan Persoalan BBM Kaltim

Terbaru

SAMARINDA. Terkai permasalahan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kaltim, rupanya Pemprov Kaltim tak main-main untuk mengatasinya. Setelah sebelumnya bertemu dengan BPH Migas, kali ini, pihaknya juga bertandang ke Kementrian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta.

Hal itu disampaikan, oleb Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik, dimana pihaknya terus mencari solusi untuk persoalan BBM di Kaltim yang belakangan ini mengakibatkan antrean panjang kendaraan di sejumlah SPBU. Sehingga, ada kemungkinan distribusi BBM yang tak tepat.

“Ada beberapa poin yang dibicarakan dengan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas), termasuk kondisi BBM di Kaltim yang dikeluhkan (langka) oleh masyarakat,” ucapnya kepada awak media.

Dalam hal ini, Akmal menyebut, Dirjen Migas bakal memberi intervensi terkait BBM di Kaltim. Pun pihak kementerian terkait juga mengaku akan memantau dan mengawasi penyaluran BBM yang ada.

“Soal BBM, Kementerian ESDM melalui Dirjen Migas memberi perhatian khusus terkait BBM, dan akan menurunkan tim untuk (memantau) ini,” tegasnya.

Diketahui, Pemprov Kaltim telah memohon kepada BPH Migas agar bisa ada penambahan kuota BBM. Pun Dinas ESDM Kaltim juga sempat menyampaikan tiga poin mengenai penambahan kuota BBM.

Di antaranya, Jenis Bahan Bakar Tertentu (JBT) dan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) antara BBM jenis pertalite dan solar. Disebutkan, kuota jenis BBM itu dalam beberapa tahun selalu tak terpenuhi sehingga diajukan adanya penambahan kuota.

Lalu, hal ini juga terkait dengan turunnya harga antara BBM subsidi dan non subsidi. Walhasil, tak ada deviasi dan fluktuasi harga BBM sangat memberi dampak ke penyerapan penggunaannya di lapangan.

Alhasil, banyak pengetap dan penimbun. Penyelewengan juga tak terhindarkan dan membuat penyaluran BBM tak tepat sasaran.
Di faktor pengawasan, berapapun penambahan kuota BBM, jika BPH Migas tak mengawasi secara ketat pendistribusiannya, maka bakal selalu kurang.

“Ada juga faktor pembangunan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Serta mobilisasi yang masif dan dari kendaraan plat luar Kaltim juga ikut memengaruhi,” pungkasnya.

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka