BerandaHabar Provinsi KalselStimulus Sektor Pertanian Kalsel...

Stimulus Sektor Pertanian Kalsel Terdampak Banjir, Kementan RI Akan Salurkan 50 Ribu Hektar Benih Padi Gratis

Terbaru

Dalam menstimulus pemulihan sektor pertanian yang turut terdampak banjir di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia berencana menyalurkan bantuan benih padi sebanyak 50 ribu hektar yang akan diberikan secara gratis.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Kalsel, Syamsir melalui sambungan telepon, Selasa (09/02/2021).

“Sedikitnya ada sekitar 38 ribu hektar lahan pertanian yang mengalami fuso dengan total 94 ribu yang terdampak. Fuso sendiri merupakan kondisi yang dinyatakan gagal tanam atau gagal panen,” jelas Syamsir.

IMG20210208123444 compress75

Saat ditanyai wilayah yang paling besar terdampak, mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Kalsel ini kembali memaparkan,”Kabupaten Tanah Laut merupakan yang paling besar terdampak dengan total 11 ribu hektar, sedangkan Kabupaten Barito Kuala mencapai 7 ribu dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah 5 ribu, ketiga wilayah ini menjadi prioritas kita,” paparnya.

Tidak hanya sampai disitu, lebih jauh ia menjelaskan, jika bantuan tidak hanya disediakan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementan tetapi juga sesuai dengan instruksi Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor bahwa pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) juga akan memberikan bantuan.

“Sesuai instruksi Gubernur, Pemprov juga akan memberikan bantuan benih padi yang mana dananya bersumber dari dana BTT (Biaya Tak Terduga),” ungkapnya.

Namun, ditengah musibah banjir yang menyebabkan gagal panen ini, ada beberapa Kabupaten/Kota di wilayah yang justru tengah melakukan panen.

“Jadi tidak semua mengalami kerugian, seperti di wilayah, Tanah Laut dan Batola ada sebagian lahan yang justru tengah melakukan panen,” tutupnya.

Syamsir berpesan, di tengah musibah ini hendaknya kita saling bahu membahu dalam memulihkan keadaan seperti sedia kala, bukan saling salah – menyalahkan yang tidak ada habisnya.

“Sinergi dalam pemulihan pasca bencana sangat diperlukan, dimana mencakup seluruh aspek dan lapisan,” pungkasnya

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka