Ikatan Pasantren Indonesi (IPI), bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan, menggagas program One Pasantren One Product (OPOP), guna menciptakan kemandiriam ekonomi dan memacu perkembangan skill, teknologi produksi, serta distribusi dan pemasaran.
Setelah diresmikan oleh Wapres RI K.H.Ma’ruf Amin, tugas terbesar OPOP adalah tetap eksis dan berkelanjutan di kalsel.
Selain melibatkan 50 pasantren se-Kalsel, pelaksaan OPOP juga menggandeng para pelaku UMKM, dan diharap bisa menjadi wadah untuk membangkitkan perekonomian pasca pandemi.
Seperti halnya yang dikatakan oleh Ketua Harian Ikatan Pasantren Indonesia di Kalimantan Selatan, Gus Hamid mengatakan, jika program ini sangat di tunggu-tunggu.
“Selama ini, ini adalah program yang kami tunggu-tunggu, santri atau pondok pasantren, mendapatkan perhatian dari pemerintah, dengan adanya OPOP ini sebagai fasilitas antar Pondok Pasantren dan Pemerintan, juga akademis yang bersangkutan,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, jika selama ini para pasantren hanya bergerak sendiri, dengan hadirnya OPOP di Kalsel, pihaknya merasa sangat dibantu.
Sementara itu, di kesempatan yang sama, Hanawijaya sekalu Direktur Utama Bank Kalsel, turut pula mengatakan, pihaknya akan terus mendukung program yang dapat membantu para pelaku UMKM.
“Ini sebagai langkah awal untuk melakukan bisnis, dan bentuk dukungan kami kedepannya adalah dalam bentuk dukungan usaha rakyat, dengan margin yang murah hanya 6% pertahun,” tutupnya.