BerandaHabar Provinsi KalselPasca Terpuruk Akibat Covid-19,...

Pasca Terpuruk Akibat Covid-19, Kerjasama Perdagangan Kalsel Jatim Diharap Mampu Bangkitkan Pertumbuhan Ekonomi

Terbaru

Banjarmasin – Kolaborasi dalam meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dilakukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bersama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Tercatat Misi dagang dan investasi Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Kalsel mencapai transaksi hingga Rp 131 miliar.

Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Roy Rizali Anwar, yang digelar di Galaxy Hotel Banjarmasin.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Indonesia mempunyai market yang sangat besar di sektor apapun termasuk di Kalimantan Selatan.

Gubernur Jatim mengatakan, kerjasama ini bisa mempertemukan antara industri dengan sumber bahan baku substitusi hingga bisa mengurangi impor bahan baku untuk kebutuhan produk dalam negeri.

Lebih rinci Khofifah mengatakan, perjanjian kerja sama antar SKPD akan mendorong inovasi One Pesantren One Product di banua dan rencananya akan diluncurkan pada bulan Agustus 2022.

Khofifah berharap, penandatanganan perjanjian kerjasama dapat mempercepat akselerasi pemulihan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi kedua belah pihak.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Roy Rizali Anwar mengatakan, kerjasama ini telah terjalin sejak lama, khususnya di sektor perdagangan.

Kedekatan wilayah inilah yang menjadikan konektivitas Jatim dan Kalsel cukup potensial dalam menunjang pembangunan ekonomi kedua wilayah.

Disampaikan Roy, bagi Kalimantan Selatan, provinsi Jawa Timur memiliki kontribusi besar, sebagai tiga provinsi terbesar dalam penjualan dan pembelian komoditas Kalsel. 

Berdasarkan data BPS penjualan komoditas ke jawa timur tahun 2021 mencapai Rp 6,4 triliun, sedangkan pembelian dari provinsi Jawa Timur sebesar Rp 5,2 triliun. 

Dijelaskan Roy, hingga pukul 18.00 WITA, Misi Dagang Jatim-Kalsel mencatatkan transaksi mencapai Rp 131 miliar. 

“Alhamdulillah berdasarkan laporan yang kami terima, transaksi mencapai Rp 131 miliar,” katanya.

Sekda berharap melalui kerjasama ini, diharapkan ekonomi dapat bangkit dari keterpurukan pembangunan akibat pandemi Covid-19. 

Dalam misi dagang kali ini turut dilakukan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara SKPD Pemprov Jatim dengan Kalsel serta antar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka