BerandaHabar KotabaruPedagang Limbur Raya Tolak...

Pedagang Limbur Raya Tolak Gebyar Pasar Ramadhan, Awaluddin : Wajar!! Kebanyakan Diisi Pedagang Luar

Terbaru

Ketua komisi II DPRD Kotabaru Awaluddin dalam kunjungan kerjanya ke pasar Limbur Raya untuk mendengarkan keluhan pedagang terkait dengan diadakannya gebyar pasar Ramadhan yang gelar oleh Pemerintah daerah yaitu Disparpora Kabupaten Kotabaru di Taman Siring Laut, Minggu (19/3/2023).

Ketua Komisi II DPRD Kotabaru Awaluddin banyak mendengarkan keluhan dan aspirasi pedagang pasar yang ada di Limbur Raya terkait gebyar Ramadhan bahwa mereka menolak keras gebyar Ramadhan yang diisi oleh pedagang luar dari Kotabaru.

Awaluddin anggota DPRD Kotabaru dari Fraksi Partai Amanat Nasional sekaligus ketua Komisi II mengatakan bahwa pedagang Pasar Limbur Raya keberatan dan menolak keras dengan digelarnya gebyar Ramadhan yang diadakan oleh Pemkab Kotabaru di Siring Laut.

“Karena kebanyakan diisi pedagang pakaian atau barang pabrikasi dari luar Kotabaru,” ucapnya.

“Dan saya sebagai ketua Komisi II sangat mendukung pedagang Pasar Limbur Raya karena ini adalah momen mereka untuk mendapatkan hasil setahun sekali ketika menjelang lebaran Idul Fitri, dan ini harus kita bantu untuk menyampaikan aspirasi para pedagang kepada pemerintah daerah. Seharusnya kebijakan pemerintah daerah bisa membela pedagang lokal atau pedagang yang ada di Limbur Raya,” tambahnya.

Lebih jauh lagi ketua Komisi II DPRD mengatakan bahwa ia sudah keliling pasar di blok B,C dan F dan pasar tersebut perlu penataan ulang lagi agar para pedagang itu bisa ramai kembali.

Terlebih menurutnya masih banyak bangunan-bangunan yang perlu direhab.

“Kita nanti akan mengadakan rapat kerja bersama Disperindag bersama Komisi II DPRD kotabaru, supaya kedepannya bisa dimasukkan APBD perubahan atau APBD murni 2024,” Tutup Awal.

Sementar itu perwakilan pedagang pasar  Limbur Raya Sutomo mengatakan bahwa semua pedagang pasar Limbur sudah sepakat berkumpul untuk menyatakan menolak dengan keras pedagang luar yang berjualan pakaian ataupun apa yang dari pabrik.

“Sebab kebanyakan diisi pedagang dari luar yang menyebabkan lumpuhnya pedagang lokal khususnya pedagang pakaian di Limbur ini. Dan saya berharap pemerintah bisa mendengarkan aspirasi kami untuk tidak mendatangkan pedagang dari luar,” harapnya.

(Nsr/Hk/Adv)

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka