Kerap terjaring razia, Para pelaku Prostitusi mendominasi Rumah Singgah milik Dinas Sosial (Dinsos) Kota Banjarbaru sepanjang tahun 2022.
Salah satu fasilitas milik Pemerintah Kota Banjarbaru yakni rumah singgah milik Dinas Sosial Kota Banjarbaru terdata 90 persen di tahun 2022 disinggahi para pelaku prostitusi yang kerap terjaring razia.
Hal tersebut dibeberkan Kepala Dinas Sosial Kota Banjarbaru, Rohyat Riadi saat dijumpai di sela kegiatan pada Selasa (24/01/2023) Siang.
Ironisnya, dari data yang dihimpun oleh pihaknya rata-rata para pelaku prostitusi tersebut bukan merupakan warga asli atau berstatus tinggal di Kota Banjarbaru, melainkan hanya sebagai pendatang.
“Memang beragam latar belakang masyarakat yang mengisi rumah singgah milik Pemerintah Kota Banjarbaru ini, dari anak-anak hingga lansia, seperti orang terlantar, ODGJk, pengemis, prostitusi online dan lainnya yang memiliki latar belakang permasalahan sosial. Namun, selain orang terlantar, paling sering itu dari prostitusi, sekali masuk bisa sampai 10 orang bahkan lebih, dan rata-rata setiap bulan itu ada,” jelasnya.
“Kita juga berupaya melakukan treatment, dimana selama di rumah singgah mereka (Red– Pelaku Prostitusi) dilakukan pembinaan hingga siraman rohani utamanya tes HIV,” tambahnya.
Sementata itu, dari orang yang terlantar lanjutnya, beberapa orang dari mereka juga sudah dipulangkan oleh pihak Dinas Sosial kota Banjarbaru, menuju ke daerah asalnya seperti ke kota Kediri, Surabaya hingga Bandung.
“Dari pencarian keluarga hingga pemulangan ke tempat asal kita selalu mendampingi yang bersangkutan,” tutupnya.
Rohyat juga membeberkan jika kedepan pihaknya akan membuat fasilitas khusus untuk lansia, serta pembenahan agar siapa pun yang masuk rumah singgah saat keluar memiliki kesan positif.
Sementara itu, saat ini untuk fasilitas Rumah Singgah Banjarbaru memiliki 12 kamar dan dapur, serta sarana prasarana hiburan lain seperti televisi hingga layanan kesehatan.
