BerandaHabar BanjarbaruKasus DBD Meningkat, Ini...

Kasus DBD Meningkat, Ini Himbauan Kadinkes Banjarbaru

Terbaru

Angka kasus demam berdarah (DBD) di Rumah Sakit Daerah Idaman (RSDI) Kota Banjarbaru meningkat dalam satu bulan terakhir, kenaikan diperkirakan sejak awal Oktober lalu.

Hal tersebut diungkapkan Direktur RSDI Kota Banjarbaru, dr Danny Indrawardhana saat ditemui beberapa waktu lalu, dr Danny menyebut jika pasien demam berdarah yang mendapatkan perawatan di Rumah Sakit saat ini bekisar 40 pasien lebih.

“Pasien rata-rata usia balita, saat ini kita mengambil langkah antisipasi dalam menunjang ketersediaan bed maupun obat-obatan,” ungkapnya.

IMG 20221104 19201867
Direktur RSDI Kota Banjarbaru, dr Danny Indrawardhana.(Foto:ASPemil)

Diakuinya bahkan seminggu yang lalu pasien di IGD (Instalasi Gawat Darurat) RSDI Kota Banjarbaru sempat kesulitan mendapatkan kamar lantaran lonjakan kasus tersebut.

“Namun, Alhamdulillah saat ini semuanya sudah terurai, kondisi pasien pun masih dapat terkontrol sehingga dalam beberapa hari ini pasien kita menurun lagi,” jelasnya.

DSC09771 1024x576 1
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, dr Juhai Triyanti Agustina.(Foto:Ist)

Sementara itu, terpisah Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarbaru, dr Juhai Triyanti Agustina menanggapi perihal meningkatnya kasus Demam Berdarah yang saat ini terjadi di Kota Banjarbaru mengatakan, apabila ada kasus terdiagnosa dbd pihaknya akan melakukan Penyelidikan epid (PE) di tempat tinggal penderita dan radius 100 m dekat penderita.

“Dari hasil PE disimpulkan upaya yang dilakukan adalah PSN 3M Plus, dengan memberdayakan keluarga membasmi Jentik di rumah, seminggu sekali PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) di dalam dan luar rumah, sedangkan Fogging/Pengasapan merupakan alternatif terakhir dalam penanggulangan kasus dbd,” jelasnya.

dr Juhai juga menghimbau agar meningkatkan Kewaspadaan dini sehingga tidak terjadi peningkatan kasus dbd.

“Misalnya dengan Surveilan vektor yaitu upaya mengendalikan vektor aedes di semua kontiner, masyarakat juha diharap

untuk bisa berperilaku hidup bersih dan sehat serta peduli kebersihan Lingkungan yang berpotensi terhadap perindukan nyamuk,” pintanya.

Diakuinya pihaknya juga telah melaksanakan Sosialisasi dan edukasi pada masyarakat melalui Medsos dll.

“Namun, apabila mendapati gejala Segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat,  misalnya seperti anak panas lebih dari 2 hari. Yang penting masyarakat selalu menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), dan jangan sampai ada jentik nyamuk di rumah dan lingkungan sekitarnya,” tutupnya.

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka