BerandaHabar BanjarNyaris Roboh, Penanganan Rutilahu...

Nyaris Roboh, Penanganan Rutilahu Desa Limamar Terkesan Lamban

Terbaru

Salah satu dari lima Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di Desa Limamar, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar kondisinya sangat memprihatinkan.

Bagaimana tidak, bangunan yang terbuat dari kayu dengan ukuran hanya sekitar dua meter kali empat meter tersebut terlihat hendak roboh dan dinding kayu nya bolong-bolong lantaran telah lapuk termakan usia, terlebih lagi kondisi atap jerami yang berlubang sehingga harus dilapisi terpal.

Kepala Desa Limamar, Saiful Akrabin mengatakan jika kondisi rumah milik keluarga Muhammad Rizky tersebut merupakan kondisi yang terparah dari kelima rutilahu yang ada di Desa Limamar.

IMG 20220814 20014835
Kepala Desa Limamar, Kabupaten Banjar, Saiful Akrabin ketika diwawancarai disalah satu Rutilahu di Desanya.(Foto:ASP)

“Kita sudah mengupayakan dengan melakukan pengajuan pada bulan Mei lalu kepada dinas terkait, ditanggapi dan rencananya pada bulan Juni tadi akan ditindaklanjuti, namun entah terkendala apa kemarin ada pemberitahuan bahwa diundur bulan Agustus ini,” ungkapnya.

“Namun untuk tanggal pastinya kami belum diberitahukan,” tambahnya.

Saiful berharap agar Rutilahu di Desa yang dirinya pimpin segera ditangani oleh pemerintah daerah.

“Kemarin  kita mengajukan juga sempat ditawari dua pilihan, dana pusat atau dana daerah, saya sontak menjawab yang mana yang paling cepat, namun sampai saat ini belum juga mendapat kepastian,” tandasnya.

IMG 20220814 20015815
Muhammad Rizky saat menyalakan perapian di dapur rumahnya yang berlubang lantaran hanya ditutupi dengan dinsing kain karung saja.(Foto:ASP)

Sementara itu, Muhammad Rizky mengaku bersama empat saudara dan kedua orang tuanya telah tinggal di rumah tersebut telah belasan tahun.

“Sudah tinggal disini sejak saya kecil, orang tua (Bapak) sehari-hari bekerja mencari keroto (anak serangga) biasa dijual untuk pakan burung, penghasilannya cukup buat makan sehari saja,” ujarnya.

Mengingat luas rumah yang tidak cukup besar dan ditanya terkait bagaimana beristirahat ketika malam hari, Rizky hanya mengatakan cukup untuk berdempetan.

IMG20220811153053 scaled
Kondisi dalam rumah Muhammad Rizky dan empat orang saudaranya beserta kedua orangnya yang harus berdempetan ketika ingin beristirahat malam hari.(Foto:ASP)

“Saya sama keempat adik dan kedua orang tua tidur disini berdempetan, kalau hujan terpaksa tidak ada yang tidur,” ungkapnya.

Disinggung terkait perhatian pemerintah daerah Rizky hanya tersenyum dan berkata jika memang beberapa waktu yang lalu sempat ada petugas yang mendatangi keluarganya dan melihat kondisi rumahnya, namun hingga saat ini ia dan keluarganya masih tidak tahu apakah akan mendapat bantuan atau tidak.

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka