BerandaHabar BanjarMenteri ESDM Kaji Rencana...

Menteri ESDM Kaji Rencana Kenaikan Harga Pertalite

Terbaru

Martapura – Harga minyak mentah dunia di triwulan pertama tahun 2022 mengalami kenaikan hingga menembus level 130 Dollar Amerika per barel.

Adapun faktor yang mengakibatkan kenaikan harga minyak mentah dunia tersebut, adalah Perang Rusia-Ukraina yang terjadi sejak 24 Februari 2022 lalu.

Kenaikan harga minyak mentah tersebut jumlahnya 2 kali lipat dari harga yang dipatok pemerintah dalam APBN 2022 sebesar US$ 63 per barel.

Alhasil lonjakan harga minyak mentah tersebut berdampak pada penerimaan sekaligus belanja pemerintah.

Akibatnya pemerintah mulai menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia, salah satunya adalah Pertamax yang kenaikan harganya berlaku sejak 1 April 2022 yang lalu.

SPBU petralite

Sementara itu BBM jenis lain yakni Pertalite dipetimbangkan pula untuk dinaikkan harganya menyesuaikan harga pasar.

Hal ini diungkapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif saat melakukan sidak di SPBU Astambul 63.706.01, Tambak Baru Ulu Astambul pada Kamis sore (7/4/2022).

“Sedang kami kaji,” katanya saat ditanyakan awak media mengenai rencana kenaikan pertalite.

Kenaikan tersebut dikaji lanjut Arifin Tasrif karena kenaikan harga BBM yang luar biasa dan ternyata harga BBM di Indonesia jauh lebih murah, bahkan dibandingkan negara ASEAN yang lain.

“Kalau di negara ASEAN lain bisa 2-3 kali lipat. Sementara BBM setara Pertamax di Inggris mencapai harga 40 ribu rupiah per liter dan di Jerman mencapai harga 60 ribu rupiah,” jelas Arifin Tasrif.

Pihaknya lanjutnya juga mengetahui perbedaan angka pendapatan Indonesia dengan negara tersebut.

“Cuma kan minyak yang kita beli harganya sama dengan mereka,” katanya.

Selain harga naik akibat konflik dunia baru-baru ini, jumlah pasokan minyak mentah yang menurun sebut Arifin Tasrif juga menjadi penyebab kenaikan harga tersebut.

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka