BerandaHabar BalanganAplikasikan Tri Dharma Perguruan...

Aplikasikan Tri Dharma Perguruan tinggi, HMJ IAT UIN Antasari Banjarmasin Sambangi Dua Desa di Halong

Terbaru

Balangan – Pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari gelar Pengabdian Kepada Masyarakat, di dua Desa di Kecamatan Halong Kabupaten Balangan.

Sebagai implementasi salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, Mahasiswa Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) UIN Antasari Banjarmasin lakukan pengabdian kepada masyarakat di Desa Uren dan Desa Mauya.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (HMJ IAT), dilaksanakan dari 22 hingga 31 Januari 2022, dengan mengusung tema “Muda Mengabdi Bersama, Ciptakan Harmoni Wujudkan Asa” dan mengangkat 3 aspek penting yakni pengajaran, pembangunan infrastruktur, dan pelestarian sumber daya alam.

Ketua pelaksana kegiatan, Fikri Maulana Alamsyah menuturkan kegiatan pengabdian ini merupakan agenda tahunan dan diikuti sebanyak 61 Mahasiswa Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Dalam kegiatan, masing masing aspek memiliki produk programnya tersendiri, minggu (20/2).

“sebanyak 61 mahasiswa IAT mengikuti kegiatan rutin tahunan ini dan dalam tiga aspek yang menjadi misi kami, memiliki programnya tersendiri seperti pengajaran,

Melakukan pelatihan metode membaca iqra dan al-qur’an, pembangunan infrastruktur, Membangun sebuah lapangan voli untuk kebutuhan olahraga masyarakat desa dan pelestarian SDA, Menjadikan salah satu sumber daya alam (bamban) sebagai barang kerajinan yang bermanfaat. seperti Tas, Tempat perlengkapan dapur, dan bakul.” Tutur Maulana

Sementara Ketua Umum HMJ IAT, Eko Saputra, menerangkan kenapa pihaknya menggelar kegiatan di dua Desa tersebut, adalah karena lokasi tersebut jarang di kunjungi Organisasi Mahasiswa lain untuk berkegiatan.

“Mengapa jadi Desa Uren dan Desa Mamuya, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan yang dipilih, karena sangat jarang dilirik oleh kawan-kawan mahasiswa organisasi di UIN Antasari Khususnya untuk melakukan pengabdian masyarakat ke pelosok kalimantan selatan. Dan kami memiliki misi untuk meningkatkan SDM serta pendidikan yang ada disana,” terang Eko.

Eko menambahkan, disisi lain terdapat beberapa hal yang menginspirasi pula baginya, karena toleransi masyarakat setempat terhadap perbedaan keyakinan yang dianut mereka.

“Toleransi beragama yang kuat di Desa Uren, dengan 5 agama berbeda (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha) masyarakatnya tetap hidup berdampingan, Tutupnya.

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka