BerandaHabar Provinsi KalselGubernur Kalsel Hadiri Ground...

Gubernur Kalsel Hadiri Ground Breaking Pembangunan Smelter PT ABC

Terbaru

Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor menghadiri peletakan batu pertama atau ground breaking pembangunan smelter PT Anugerah Barokah Cakrawala (ABC) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kabupaten Tanah Bumbu pada Senin (25/7).

Peresmian ini ditandai penekanan tombol oleh owner PT Jhonlin Group, Andi Syamsuddin Arsyad, didampingi Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor, CNGR Advanced Material Co. Ltd Teng Wei Ming, Chairman Of Walsin Lihwa Corporation Mr Yu Lon Chiao.

Pembangunan smelter ini berada satu kawasan dengan pabrik biodiesel PT Jhonlin Agro Raya (JAR), yang diresmikan Presiden RI Ir H Joko Widodo pada 21 Oktober 2021.

IMG 20220725 WA0037 1 1000x540 1
Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor saat memberikan sambutan di acara peletakan batu pertama atau ground breaking pembangunan smelter PT Anugerah Barokah Cakrawala (ABC) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kabupaten Tanah Bumbu pada Senin (25/7). (Foto:Ist)

Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor mengapresiasi kepada PT. Jhonlin Group karena dapat bersinergi dengan PT CNGR asal China dalam membangun smelter dan akan meningkatkan ekonomi Kalimantan Selatan.

“Kami atas nama pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, mengucapkan apresiasi kepada Jhonlin Group atas kerjasama yang dilakukan dengan PT CNGR, untuk membangun smelter nikel di kabupaten Tanah Bumbu ini,” katanya.

Menurut Paman Birin, pembangunan smelter ini akan mendukung program hilirisasi industri yang menjadi prioritas pembangunan Kalsel serta terwujudnya kawasan industri yang akan mendukung pembangunan daerah.

Industri di dalam negeri berkembang dengan sangat cepat, hilirisasi mineral sudah menjadi keharusan demi terwujudnya percepatan pembangunan. Hilirisasi ini perlu segera dilaksanakan mengingat nilai tambah yang akan diberikan khususnya bagi perekonomian akan bertambah.

Disampaikan Paman Birin, pembangunan smelter nikel ini merupakan implementasi dari Undang-Undang No. 4 tahun 2009 serta bentuk partisipasi pelaksanaan Permen no 7 tahun 2012, yang menegaskan bahwa mulai tahun 2014 ekspor bahan mentah tidak boleh lagi dilakukan.

Hal ini kemudian harus disikapi dengan pembangunan industri pengolahan yang tentunya akan membuka peluang ekonomi bagi daerah.

Disampaikan Paman Birin, Kawasan Industri di Kabupaten Tanah Bumbu ini hendaknya dapat menjadi kawasan industri yang terpadu dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan, serta partisipasi masyarakat lokal dengan melakukan pemberdayaan potensi SDM yang ada di daerah.

“Semoga pembangunan ini dapat memberikan manfaat besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Selatan terlebih khusus di kabupaten Tanah Bumbu,” katanya.

CNGR Advanced Material Co. Ltd Teng Wei Ming, mengatakan, groundbreaking inu merupakan langkah penting dalam perencanaan yang ada di Indonesia.

Menurutnya, di Tanah Bumbu pihaknya akan membangun dalam beberapa tahap. Saat ini merencanakan untuk pembangunan 4 lini produksi nikel matte kadar rendah dengan kapasitas produksi 40 ribu ton.

“Kedepannya sesuai dengan kebutuhan pasar dan pelanggan kami berencana membangun nickel matte kadar tinggi, nikel sulfida, prekursor ternary dan daur ulang baterai serta membangun tata letak industri yang terintegrasi dari hulu hingga hilir,” katanya. (Adpim)

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka