Kotabaru – Pemerintah Kabupaten Kotabaru turut Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang selalu diperingati setiap tanggal 23 Juli, kegiatan yang diselenggarakan pada Minggu (30/7/2023) bertempat di gedung Paris Barantai jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Pulau Laut Sigam, Kabupaten Kotabaru.
Ketua Panitia Pelaksana, Nadia Zulfa mengungkapkan Pada hari puncak kegiatan Hari Anak Nasional yang ke 39 kali ini mengangkat tema “Anak Terlindungi Indonesia Maju” dan ada beberapa lomba yang di gelar di antaranya lomba menulis cerpen secara online dan lomba membaca puisi bagi anak SD.
Menurut Nadia, dari dua lomba diadakan disambut antusias ceria oleh para anak, Lomba baca puisi diikuti 25 peserta, sementara lomba cerpen mengundang lima peserta.
Dibeberkan Nadia, Untuk kategori cerpen mengangkat tiga tema, sedangkan lomba baca puisi dengan tema tentang “Indonesia Maju, Anak Saijaan”.
“Bukan sekadar peringatan Hari Anak Nasional, namun melalui momentum ini diharapkan anak-anak dapat lebih berkembang dan kepercayaan dirinya jauh lebih baik, selain itu, kegiatan ini untuk memotivasi anak supaya lebih percaya diri,” jelasnya.
Dikatakannya pula, Peringatan Hari Anak Nasional tahun 2023 ini merupakan hasil kerja sama yang apik dari Forum Anak Nasional Kabupaten Kotabaru dimana seluruh anggotanya adalah anak-anak sekolah yang ada di Kotabaru.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Ir Sri Sulistyani,M.PH menyambut baik peringatan Hari Anak Nasional yang diadakan Forum Anak Nasional.
Sambutan itu menyusul tahun 2023 instansinya mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, dengan kategori pratama Kotabaru sebagai kabupaten kota layak.
“Tentunya ini upaya kita bersama, Mudahan kedepannya kita juga meraih penghargaan atau penganugerahan yang lebih tinggi lagi,” tuturnya.
Ditambahkan dia, berkaitan tema kegiatan “Anak Terlindungi Indonesia Maju”, diakui Sri ada beberapa hal dari instansinya yang tidak bisa melakukan sendiri.
“Karena kan dalam rangka melindungi dan memelihara anak ini terutama lintas sektoral, pihak terkait maupun anak itu sendiri,” terangnya.
Namun pihaknya sudah melaksanakan beberapa program melalui forum anak daerah atau kegiatan di keluarga berencana.
“Memang kalau ada hal yang tidak kita harapkan, terjadinya kasus pelecehan itu sudah sama-sama kita tindak lanjuti,” ucapnya.
Ditambahkan dia, berkaitan tema kegiatan “Anak Terlindungi Indonesia Maju”, diakui Sri ada beberapa hal dari instansinya yang tidak bisa melakukan sendiri.
“Jika kita tidak mampu memberikan lebih bagi bangsa kita saat ini, maka marilah kita merawat anak-anak kita menjadi manusia yang berguna bagi keluarga, negeri, bangsa, dan agama kita,” pungkasnya.
Penulis : M.Nasaruddin
Editor : AS Pemil
