BerandaHabar Kotabaru10 Tahun Geluti Bisnis...

10 Tahun Geluti Bisnis Ikan Asin, Edi : Saya Bangga Jika Pengrajin Ikan Yang Lain Sukses

Terbaru

KOTABARU – Kabupaten Kotabaru terkenal dengan hasil ikan lautnya yang berlimpah, sebab itu lah pengusaha ikan asin ini tidak mau terlambat mengambil peluang tersebut sebagai penghasilan yang menjanjikan masa depan untuk di jadikan usaha.

Edi Samkadar (51) salah satunya, boleh dibilang seorang wirausaha yang sukses sebagai pengusaha ikan asin di Desa Rampa, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan.

Ia tidak langsung sukses dengan usaha ikan asinnya, banyak kendala yang di hadapinya dengan bergelut untung rugi yang tidak menentu.

Kesuksesan Edi, selama 10 tahun sebagai wirausaha pengeringan ikan hingga sekarang usaha digelutinya kian menggeliat.

Usaha itu tidak hanya digelutinya bersama Fatimah, istrinya. Namun juga memberdayakan beberapa warga setempat dalam usaha tersebut.

“Warga yang diberdayakan hanya membantu secara sukarela,” tuturnya, Senin (6/6/2024).

Namun walau tidak secara langsung mempekerjakan warga setempat, Edi tergolong orang yang tulus.

Sebab lokasi pengeringan ikan, tidak hanya untuk usahanya mengeringkan ikan. Namun, ia memberikan ruang bagi warga berprofesi ikan di tempat penjemurannya.

“Yang membantu tidak diupah. Tetapi mereka boleh menjemur ikan di tempat saya. Ya, memberikan peluang baginya memiliki usaha sendiri dan saya tidak takut di sainggi mereka.Saya akan bangga kalo pengrajin lain sukses,” katanya.

Ikan yang dijemur atau dikeringkan hampir semua jenis ikan, di antaranya ikan Bece-Bece, Otek, Gulama,Tenggiri dan lainnya.

Ikan hasil tangkapan dibeli dari nelayan, dilakukan proses pembersihan dan pengeringan yang memerlukan waktu dua hari jika kondisi cuaca benar-benar panas.

Sebaliknya saat cuaca mendung, proses pengeringan hingga mencapai tiga hari bahkan lebih. Setelah kondisi ikan benar-benar kering dibuat dalam kemasan atau karung.

Hanya penjualan tidak langsung olehnya, tapi langganan yang mengambil sendiri dan dibawa ke tempat pengiriman. Khususnya wilayah Hulu Sungai, Kalimantan Selatan

“Pengiriman setiap dua minggu. Tiga sampai empat ton,” terangnya.

Ikan dijual ke pelanggan tetap, di antaranya jenis ikan otek Rp 35 ribu perkilogram

Dalam sebulan penjualan ikan kering, Edi mendapatkan pemasukan bersih lebih kurang Rp 10 juta. Karena ikan hasil tangkapan yang dijual nelayan ada.

“Kalau melautnya tidak ada masalah. Yang masalah itu ketika hujan, tidak bisa menjemur ikan,” imbuhnya.

Ikan dibeli pembeli pengumpul secara langsung dibawa ke Hulu Sungai, kebanyakan untuk digunakan makanan bebek.

“Ya jadi alhamdulillah, selama 10 tahun usaha ini lancar. Kendala ketika hujan saja,” tuturnya.

Di tambahkan Edi, usaha pengeringan ikan tak hanya dirinya. Namun banyak pengumpul lainnya dan masing-masing memiliki pelanggan di desa Rampa ini

“Banyak warga berusaha mengeringkan ikan asin di Desa Rampa,” tutupnya.

Penulis M.Nasaruddin

Editor AS Pemil

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka