Kelompok Tani (Poktan) Makmur Subur membuka lahan seluas 12 hektar di Kelurahan Sungai Ulin, Kecamatan Banjarbaru Selatan, yang nantinya akan ditanami jagung pipil, yang diperkirakan akan menghasilkan paling minimal 7 ton per hektar lahan jagung, pada Senin (15/5/23).
Ketua Poktan Makmur Subur, Supardi mengatakan bahwa melihat kondisi saat ini, lahannya kekurangan sarana prasarana untuk mengalirkan air.
“Insyaallah airnya untuk lahan 12 hektare tercukupi,” ungkapnya.
Supardi memprediksi, jika dilihat dari hasil panen tahun lalu, lahan jagung seluas 12 hektar ini akan menghasilkan 7 ton jagung pipil setelah 150 hari masa tanam.
“Nanti (hasilnya=red) tergantung kondisi tanaman, target paling minimal 7 ton per hektar,” tuturnya.
Di samping itu, alasan Poktan Makmur Subur menanam jagung salah satunya yakni mengurangi pembelian pakan unggas yang juga dipeliharanya bahkan, hasil panen milik Poktan Makmur Subur ini juga sudah memiliki pangsa pasar.
“Insyaallah jagung terus, memang kita jagung pipil, karena kita juga memelihara unggas (ayam) makanya inisiatif menanam jagung untuk mengurangi pengeluaran yang cukup tinggi,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarbaru, Abu Yajid Bustami menyampaikan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi tahun kedua menanam jagung pipil di lahan seluas 12 hektar ini. Bahkan, sudah memiliki pangsa pasar.
“Sehingga dengan adanya hasil dari petani (Poktan Makmur Subur) ini ketersediaan pembuatan pakan di Banjarbaru bisa tersedia,” terangnya.
Disisi lain, Yajid mengharapkan tidak hanya jagung yang ditanam di lahan seluas 12 hektar ini, baik dari tanaman cabai hingga ternak ikan, bahkan Poktan Makmur Subur juga membuat pupuk hayati.
Menurutnya, jagung pipil ini dipilih karena kebutuhan pakan ternak unggas di Banjarbaru terbilang sangat tinggi, juga mahalnya harga pakan hingga mendatangkan dari luar daerah.
“Kendala petani (Poktan Makmur Subur) ini masih terkendala pengairan, DKP3 Banjarbaru siap membantu sarana dan prasarana perairannya,” harapnya.
Dengan luasnya lahan ini, Yajid berharap petani dapat menanam jagung pipil, sehingga Ia menyebut petani mampu membuka lahan hingga 50 hektar dengan tanaman pendukung lainnya.
“Pemerintah Kota Banjarbaru siap membantu sarana produksi dan lainnya,” pungkasnya.
(Tny/HK)