BerandaGaya HidupTengah Ramai Dimainkan, Ternyata...

Tengah Ramai Dimainkan, Ternyata Lato-Lato Memicu Banyak Manfaat

Terbaru

Siapa sangka, lato-lato permainan yang tengah ramai dimainkan oleh anak-anak saat ini ternyata dinilai memiliki nilai positif tersendiri.

Menurut Psikolog, Rika Vira Zwagery mengatakan, lato-lato ini memang punya daya pikat tersembunyi, bisa dikatakan bahwa mainan ini memacu Kognitif, Motorik, sosial, bahkan sisi Kompetitif pada seseorang.

“Yang namanya permainan pasti akan menstimulasi banyak aspek perkembangan bagi si anak sendiri, karena lato-lato ini mainnya diputar dan dibunyikan maka dia akan memainkan motoriknya, lalu sisi kognitif si anak mengatur strategi agar lato-lato bisa seimbang dan mengontrol gerakan menjadi bagus,” tutur Rika Rabu (04/01/2023).

WhatsApp Image 2023 01 04 at 14.25.42
Psikolog, Rika Vira Zwagery saat ditemui di ruangannya di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Lambung Mangkurat (ULM), pada Rabu (4/1). (Foto: Istimewa/Juwita)

Rika juga berkesimpulan jika sisi kompetitif pada anak juga dapat terpacu misalnya, saat melihat teman bisa bermain bagus maka keinginan untuk bisa menaklukkan lato-lato pun semakin kuat.

“Dari sisi sosial juga terpacu, karena si anak jadi belajar untuk berkompetisi dan, dari sebelumnya main sendiri sekarang lebih banyak main sama temannya berlomba,” Tutur dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini.

Ia juga mengatakan, secara psikologis sebenarnya bagus untuk mengasah daya kompetitif dan motorik anak, namun begitu jika anak-anak gemar memainkan lato-lato maka para orang tua tetap harus memantaunya, untuk meminimalisir cedera akibat terlempar bola lato-lato.

“Sering yang dikeluhkan ibu-ibu adalah memar akibat terkena bola dari lato-lato akibat pemakaian yang kurang tepat, sehingga perlu pengawasan orang tua agar si anak tidak bermain terlalu berlebihan,” Jelas lulusan Psikologi S1 Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

Masih kata Rika, meskipun lato-lato ini dianggap bisa mengalihkan ketergantungan anak dari gawai, namun apabila tidak dibatasi memainkannya juga bisa memberi masalah bagi anak.

“Anak harus memiliki batasan-batasan tertentu dalam bermain, seperti menyediakan waktu untuk belajar, mengerjakan tugas rumah dari sekolah, istirahat dan aktivitas lainnya, juga si anak harus bermain sesuai dengan usianya,” ucap jebolan profesi psikolog S2 Universitas Gadjah Mada.

WhatsApp Image 2023 01 06 at 19.42.47 1
Dewi penjual lato lato di Bundaran Palam Kota Banjarbaru Jumat siang menyatakan omset penjualannya perbulan mencapai Rp 2.250.000. (Foto: Istimewa/Juwita).

Sementara itu, salah seorang penjual lato-lato di Bundaran Palam Kota Banjarbaru, Dewi mengaku mainan tersebut sudah mulai marak peminat sejak dua bulan belakangan, hal itu pula yang menarik pedagang untuk menjualnya.

“Saya kesehariannya memang jual mainan, karena sekarang lagi musim lato-lato makanya saat ini saya fokuskan jualan lato-lato,” tuturnya.

Demi juga mengatakan, meningkatnya permintaan pelanggan membuatnya harus menambah dan memesan jauh-jauh hari mainan lato-lato kepada owner agar tidak kehabisan dari penjual yang lain.

“Karena ini lagi booming makanya permintaan pembeli terus meningkat, biasanya ngambil 50 pcs sekarang 150 pcs sehingga kami harus pesan dulu jauh-jauh hari supaya kebagian stoknya,” ungkapnya.

Harga lato-lato yang dijual Dewi adalah Rp 15.000, omset penjualan yang diperolehnya yakni Rp 2.250.000 per bulan.

Diketahui, Lato-lato merupakan mainan jadul di era 1960-an yang terdiri dari dua bandul yang terhubung dengan seutas tali, cara memainkannya pun terbilang mudah.

Yakni hanya menggoyangkan talinya hingga dua bandul itu saling berbenturan secara terus-menerus dan menghasilkan suara nok-nok.

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka