Kite Festival Layang-layang yang diselenggarakan Pemerintah Daerah Kabupaten Kotabaru dimaksudkan sebagai ajang pelestarian budaya lokal.
Kite Festival layang-layang sendiri di buka langsung oleh Bupati Kotabaru H.Sayed Ja’far Alaydrus SH dan dihadiri SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Kotabaru serta tamu undangan dari luar daerah yang mengikuti lomba, yang Bertempat di taman wisata Siring Laut jalan Pangeran Kesuma Negara Kabupaten Kotabaru, Rabu (30/11/2022).
Bupati Kotabaru H.Sayed Ja’far Alaydrus SH mengatakan pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang potensial dan dapat memberikan multiplier effect bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat.
“Melalui dinas Pariwisata, Pemuda dan olahraga terus berupaya menggali potensi wisata yang dimiliki Kabupaten Kotabaru, salah satunya melalui penyelenggaraan kegiatan exhibition l Kite festival layang-layang 2022,” ucap Sayed Ja’far.
Dikatakan Sayed Ja’far, Kite Festival layang-layang ini juga sebagai ajang mempromosikan pariwisata yang ada di Kabupaten Kotabaru. Dengan adanya festival ini diharapkan akan mampu dan lebih efektif untuk mempromosikan pariwisata serta memicu pengembangan ekonomi kreatif.
Bupati Kotabaru itu juga menambahkan jika kegiatan ini memiliki filosofi yang sangat kuat, menurutnya dalam memainkan layang-layang diperlukan pemikiran yang baik kerjasama yang baik sebab Tanpa kerjasama yang baik bisa jadi layang-layang tersebut tidak bisa naik.
“Demikian juga dengan membangun daerah, saya mengajak semua masyarakat untuk saling bekerja sama, bahu membahu bergandengan tangan untuk mensukseskan pembangunan di Kabupaten Kotabaru, Sehingga Kotabaru semakin maju, sejahtera dan berkualitas,” himbaunya.
Sayed Ja’far juga memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh panitia dan penggiat layang-layang dalam memeriahkan kite festival layang-layang 2022.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Lidyawati menyampaikan bahwa lomba layang-layang hias yang dihelat dari 30 November – 4 Desember 2022 ini diikuti peserta yang berasal dari dalam hingga luar Kalimantan.
“Ada dari Jakarta, Yogyakarta, Surabaya bahkan dari luar negeri yang ikut berpartisipasi, sedangkan dari Kalsel ada dari Batola, Kandangan, Banjarmasin dan Kotabaru sendiri. Adapun Kategori yang dilombakan pertama kategori layangan adu, seperti yang dikenal masyarakat kita dengan sebutan “betegangan”,” ungkap Lidyawati.
Untuk layangan adu kata Lidyawati hanya dari Kalsel saja yang mengikuti. Sementara Kategori kedua yang dilombakan layang- layang eksebisi yaitu menampilkan layang layang hias.
“Untuk lokasinya di Mamake Hill, mungkin juga di Siring Laut melihat kondisi,” terangnya.
Lidyawati menambahkan tujuan kegiatan adalah melestarikan budaya Indonesia khususnya budaya masyarakat Kotabaru. Kemudian untuk memperkenalkan budaya layang- layang Kotabaru ke mancanegara.
“Maraknya budaya barat seperti games, narkoba dan sebagainya semoga bisa diatasi dengan adanya kegiatan positif ini,” harapnya.
Salah satu peserta Halim yang ikut lomba betegangan mengaku merasakan nostalgia saat mengikuti lomba layang-layang adu atau tegangan.
Ia berharap even seperti ini akan berkelanjutan dan menjadi besar lagi.
