BerandaReligiTuan Guru Bangil 'Mutiara...

Tuan Guru Bangil ‘Mutiara Dari Banjar’, Pernah Mengajar di Masjidil Haram

Terbaru

Kalimantan Selatan, terutama Martapura, menjadi tanah kelahiran banyak alim ulama Nusantara.

Salah satunya adalah KH Muhammad Syarwani Abdan, atau kerap disebut Tuan Guru Bangil. Sebab, ulama yang wara’ dan zuhud itu berdakwah serta mendirikan Pondok Pesantren Datuk Kalampayan di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur.

Dalam dunia dakwah tidak hanya di Tanah Air, tapi juga luar negeri. Ia tercatat pernah mengajar di Masjid al-Haram, Makkah al-Mukarramah.

Hal tersebut membuktikan besarnya reputasi sang pendiri Pondok Pesantren Datuk Kalampayan itu.

Tidak sedikit muridnya yang akhirnya menjadi ulama-ulama masyhur, meneruskan perjuangannya dalam rangka menegakkan kalimat tauhid, salah satunya Al Alim Al Mukarrom Al Alamah Al Arif Billah Al Qutbh Syekh M Zaini bin Abdul Ghani atau kerap disapa Abah Guru Sekumpul.

KH. M. Syarwani Abdan
Abah Guru Sekumpul merupakan salah satu murid dari Tuan Guru Bangil. (foto : net)

Muhammad Syarwani Abdan lahir di Kampung Melayu, Martapura, Kalimantan Selatan, pada 1915 M. Ia lahir dari pasangan H Abdan dan Hj Halimatus Sa’diyah. Dalam dirinya, masih mengalir darah para ulama besar, di antaranya, sang mufti Kesultanan Banjar Syekh Muhammad Arsyad al-Banjary (1710-1812).

Tuan Guru Bangil yang bernama lengkap H. Muhammad Sjarwani Abdan bin H. Muhammad Abdan bin H. Muhammad Yusuf bin H. Muhammad Shalih Siam bin H. Ahmad bin H. Muhammad Thahir bin H. Syamsuddin bin Sa’idah binti Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari dilahirkan di Kampung Melayu Ilir Martapura.

Tidak diketahui secara pasti kapan tanggal kelahiran beliau, dari beberapa catatan yang ada hanya dituliskan tahun kelahiran beliau, yakni pada tahun 1915 M/1334 H.

Menurut silsilahnya, Tuan Guru Bangil merupakan zuriat ke-8 dari Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari, dari istri Al-Banjari yang kedua, yang bernama Tuan Bidur.

Pada sekitar usia 16 tahun, Tuan Guru Bangil kemudian melanjutkan belajar ilmu agama ke Tanah Suci Mekkah.

Beliau berangkat bersama-sama dengan saudara sepupu beliau ‘Alimul ‘Allamah H. Anang Sya’rani Arif, di bawah pengawasan paman beliau ‘Alimul ‘Allamah H. Kasyful Anwar bin H. Ismail, yang pada saat itu juga sedang bermukim di Mekkah.

Selama di Mekkah, Tuan Guru Bangil menuntut berbagai cabang ilmu agama dengan beberapa orang guru, di antaranya adalah kepada ‘Alimul ‘Allamah Syekh Sayyid Muhammad Amin Kutbi, Syekh Umar Hamdan, dan ‘Alimul ‘Allamah H. Muhammad Ali bin Abdullah al-Banjari.

Di samping itu, Tuan Guru Bangil juga belajar dan mengkaji ilmu kepada Syekh Sayyid Alwi al-Maliki, Syekh Muhammad Arabi, Syekh Hasan Massyath, Syekh Abdullah Bukhori, Syekh Saifullah Andagistani, Syekh Syafi’i Kedah, Syekh Sulaiman Ambon, dan Syekh Ahyat Bogori.

Selama di Mekkah, Tuan Guru Bangil dan Guru Anang Sya’rani Arif juga belajar kepada Syekh Bakri Syatha dan Syekh Muhammad Ali bin Husien al-Maliki.

Karya tulis beliau sangat banyak, antara lain adalah kitab Al-Dakhirotuts-Tsaminah Liahlil Istiqomah, isinya membahas seputar amaliayah Ahlussunah Waljama’ah seperti masalah talqin, tahlil dan tawassul.

WhatsApp Image 2022 09 23 at 17.28.21
Haul Tuan Guru Bangil dilaksanakan beberapa kali agar para jamaah semua jamaah bisa mengikuti. (foto : ist)

Pada setiap tanggal peringatan wafatnya Tuan Guru Bangil, masyarakat Pasuruan, dan warga Kalimantan Selatan banyak ikut hadir dalam acara haul.

Seperti haul ke 34 Tuan Guru Bangil yang jatuh pada tanggal 17 September 2022 tadi, ribuan warga Kalimantan Selatan ikut hadir memadati acara Haul Tuan Guru Bangil.

Seperti Keluarga Besar LSM KPK-APP (Kelompok Pemerhati Kinerja Aparatur Pemerintah dan Parlemen) Kalimantan Selatan, yang dikomando H Aliansyah berangkat menghadiri Haul Tuan Guru Bangil.

WhatsApp Image 2022 09 23 at 17.28.21 1
H Aliansyah beserta Keluarga Besar LSM KPK-APP (Kelompok Pemerhati Kinerja Aparatur Pemerintah dan Parlemen) Kalimantan Selatan bersyukur bisa hadir di acara haul Tuan Guru Bangil. (foto : ist)

“Syukur Alhamdulillah untuk tahun ini (2022), saya dan Keluarga Besar bisa menghadiri Haul Akbar Guru Bangil serta melaksanakan Ziarah Para Waliyullah,” terangnya.

Menurutnya pada haul kali ini, terlihat antusias Warga Banua yang menghadiri Haul Akbar tersebut sangat besar terlihat dari banyaknya Rombongan dari berbagai Kabupaten/ Kota untuk bisa mengikuti kegiatan Haul Tuan Guru Bangil.

“Karena beberapa tahun ini kan kita terkendala dengan status PPKM dan sejenisnya akibat serangan pandemi Covid 19, syukurlah tahun ini Haul bisa kita ikuti,” ucapnya.

Menurutnya, berziarah ke makam para ulama dan Wali Allah di samping akan mendatangkan keberkahan bagi para peziarah, juga menyadarkan mereka akan kealiman dan kesholehan orang yang di ziarahi.

Trending Minggu Ini

Kamu mungkin juga suka